244 Ternak Tertular PMK di Sulsel Sudah Dipotong Bersyarat
Kamis, 11 Agustus 2022 - 18:47 WIB
Alasannya, karena harga kerbau yang tinggi sedangkan bantuan keuangan atau biaya ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah tergolong kecil.
"Tapi kami di Toraja ini susah sekali, pemusnahan itu ganti ruginya hanya Rp10 juta, sedangkan harga kerbau bergerak dari Rp30-Rp500 juta. Jadi coba bayangkan jika kerbaunya orang harga Rp100 juta, mau diganti Rp10 juta, tiba-tiba dipotong," ucapnya.
Kendati begitu, dia menyebut, angka kematian bagi hewan yang terjangkit PMK cukup rendah. Rata-rata mengalami kesembuhan. Dirinya juga tetap mendorong dilakukannya vaksinasi, meski masih terbatas.
"Populasi kerbau kami hampir 30 ribu ekor, itupun penyaluran vaksin belum sampai 10 persen. Jadi kami hanya menyisir wilayah-wilayah yang memang sudah ada muncul kasus. Itu yang kami prioritaskan di situ. Sejauh ini sih tinggal keluhan desakan minta vaksin saja," pungkasnya.
"Tapi kami di Toraja ini susah sekali, pemusnahan itu ganti ruginya hanya Rp10 juta, sedangkan harga kerbau bergerak dari Rp30-Rp500 juta. Jadi coba bayangkan jika kerbaunya orang harga Rp100 juta, mau diganti Rp10 juta, tiba-tiba dipotong," ucapnya.
Kendati begitu, dia menyebut, angka kematian bagi hewan yang terjangkit PMK cukup rendah. Rata-rata mengalami kesembuhan. Dirinya juga tetap mendorong dilakukannya vaksinasi, meski masih terbatas.
"Populasi kerbau kami hampir 30 ribu ekor, itupun penyaluran vaksin belum sampai 10 persen. Jadi kami hanya menyisir wilayah-wilayah yang memang sudah ada muncul kasus. Itu yang kami prioritaskan di situ. Sejauh ini sih tinggal keluhan desakan minta vaksin saja," pungkasnya.
(tri)
tulis komentar anda