Sulsel Ekspor Perdana Kopra Hitam ke Bangladesh
Selasa, 26 Juli 2022 - 18:22 WIB
MAKASSAR - Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar , Lutfie Natsir, melepas ekspor perdana komoditas kopra hitam asal Provinsi Sulsel ke negara tujuan Bangladesh. Kegiatan ini dilakukan di gudang milik CV Aflaha Coconut Mandiri yang terletak di Kompleks Pergudangan 88 Makassar, Selasa (26/7/2022).
Pada pelepasan ekspor perdana ini, CV Aflaha akan mengirimkan kopra hitam sebesar 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta. Turut hadir pada kegiatan ini yakni Koordinator Bidang Karantina Tumbuhan, Nuni Ujiani Natsir, beserta para pejabat lingkup BBKP Makassar.
Baca Juga: Ekspor Sulsel Tembus Rp16,19 Triliun 10 Bulan Terakhir
Lutfie menjelaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Dengan potensi ekspor yang sangat besar, baik itu dari keragaman komoditas, kualitas, serta negara tujuan ekspor.
“Di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu, kita tidak boleh menyerah. Potensi ekspor yang kita punya sangatlah besar, kuncinya adalah produktif dan jangan pasif. Hari ini kita patut berbangga, karena Sulawesi Selatan sudah dapat melakukan ekspor langsung komoditas kopra hitam dengan negara tujuan Bangladesh. Selama ini komoditas kopra hitam ini dikirim melalui Surabaya atau Jakarta lalu kemudian dikirim ke negara tujuan," ungkap dia.
Menurut data Pemerintah Provinsi Sulsel, saat ini realisasi ekspor Sulsel di triwulan pertama periode Januari hingga Maret 2022 meningkat sebesar 45,60% dengan nilai Rp6,97 triliun, dengan sektor pertanian yang menunjukan pertumbuhan senilai Rp1,25 triliun. Sementara itu, kopra asal Sulsel sendiri telah diekspor ke beberapa negara tujuan, antara lain Pakistan dan Afganistan dengan volume ekspor pada tahun 2020 sebesar 149,121 ton dan 2021 sebesar 29,5 ton.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian CV Aflaha Coconut Mandiri yang dapat menjadi pioneer eksportir kopra hitam dari Sulawesi Selatan. Kami juga berharap agar kegiatan pelepasan ekspor seperti ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka tetapi menjadi momentum yang berkelanjutan, menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat dan bertambahnya tujuan negara ekspor. Perlu digarisbawahi bahwa Karantina Pertanian Makassar siap mengawal, memfasilitasi dan memberikan pelayanan terbaik demi keberlanjutan ekspor kopra di Sulawesi Selatan," tutupnya.
Pada pelepasan ekspor perdana ini, CV Aflaha akan mengirimkan kopra hitam sebesar 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta. Turut hadir pada kegiatan ini yakni Koordinator Bidang Karantina Tumbuhan, Nuni Ujiani Natsir, beserta para pejabat lingkup BBKP Makassar.
Baca Juga: Ekspor Sulsel Tembus Rp16,19 Triliun 10 Bulan Terakhir
Lutfie menjelaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Dengan potensi ekspor yang sangat besar, baik itu dari keragaman komoditas, kualitas, serta negara tujuan ekspor.
“Di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu, kita tidak boleh menyerah. Potensi ekspor yang kita punya sangatlah besar, kuncinya adalah produktif dan jangan pasif. Hari ini kita patut berbangga, karena Sulawesi Selatan sudah dapat melakukan ekspor langsung komoditas kopra hitam dengan negara tujuan Bangladesh. Selama ini komoditas kopra hitam ini dikirim melalui Surabaya atau Jakarta lalu kemudian dikirim ke negara tujuan," ungkap dia.
Menurut data Pemerintah Provinsi Sulsel, saat ini realisasi ekspor Sulsel di triwulan pertama periode Januari hingga Maret 2022 meningkat sebesar 45,60% dengan nilai Rp6,97 triliun, dengan sektor pertanian yang menunjukan pertumbuhan senilai Rp1,25 triliun. Sementara itu, kopra asal Sulsel sendiri telah diekspor ke beberapa negara tujuan, antara lain Pakistan dan Afganistan dengan volume ekspor pada tahun 2020 sebesar 149,121 ton dan 2021 sebesar 29,5 ton.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian CV Aflaha Coconut Mandiri yang dapat menjadi pioneer eksportir kopra hitam dari Sulawesi Selatan. Kami juga berharap agar kegiatan pelepasan ekspor seperti ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka tetapi menjadi momentum yang berkelanjutan, menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat dan bertambahnya tujuan negara ekspor. Perlu digarisbawahi bahwa Karantina Pertanian Makassar siap mengawal, memfasilitasi dan memberikan pelayanan terbaik demi keberlanjutan ekspor kopra di Sulawesi Selatan," tutupnya.
(tri)
tulis komentar anda