Wujudkan TPBIS, Perpusnas Fasilitasi PLM Pengelola Perpustakaan

Selasa, 26 Juli 2022 - 21:08 WIB
"Perpusnas mempercayakan proses fasilitasi sesi-sesi dalam PLM Provinsi dilakukan oleh para master trainer dan fasilitator daerah yang merupakan pelaku implementasi program, sehingga dapat membagikan best practices atau pengalaman baik dalam melaksanakan transformasi perpustakaan selain memberikan dukungan kepada penguatan sumber daya di daerah," tandasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan, Moh. Hasan, berujar, sejak implementasi program TPBIS empat tahun lalu, banyak dinamika perkembangan kemajuan yang telah dialami. Perpustakaan yang dulunya sepi pengunjung, kini menjadi ramai karena program peningkatan layanan perpustakaan yang terus dipacu.

Di samping itu, pengelola perpustakaan penerima manfaat aktif melakukan kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan.

"Sehingga kalau dulunya perpustakaan hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan, membaca dan meminjam buku semata, kini telah berubah menjadi pusat kegiatan dan pusat pemberdayaan masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan kegiatan pelatihan keterampilan berbasis life skill di perpustakaan," ungkap Hasan.

Hingga akhir Desember 2021, jumlah perpustakaan penerima manfaat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional RI di Sulawesi Selatan, sebanyak 7 Perpustakaan Umum Kabupaten dan 49 Perpustakaan Desa. Jumlah ini tentu sangat besar bila di banding dengan provinsi lain.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini sangat sejalan dengan visi dan misi Pemprov Sulsel yang inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter, sehingga Pemprov Sulsel melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mereplikasi program ini secara mandiri dengan menggunakan dana APBD Provinsi.

Bahkan Sulsel saat ini menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki Repilkasi Mandiri terbanyak. Hingga tahun 2022 ini, jumlahnya mencapai 305 perpustakaan yang dibiayai dengan menggunakan dana APBD.

"Itu yang mengantar kami selama tiga tahun berturut-turut menjadi provinsi dengan Replikasi Mandiri terbaik. Sehingga tidak mengherankan tahun ini Perpustakaan Nasional kembali melakukan perluasan terhadap Penerima Manfaat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ke-7 kabupaten kota, ditambah tiga perpustakaan desa di Kabupaten Luwu Utara," beber Hasan.

Adapun ke-7 daerah tersebut yakni Kabupaten Luwu Timur, Tana Toraja, Pangkep, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Kota Palopo, dan Kota Parepare. Kemudian tiga perpustakaan desa di Luwu Utara meliputi Perpustakaan Desa Baloli, Perpustakaan Desa Kariango, dan Perpustakaan Desa Pengkendekan.

PIC Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sulsel, Nazaruddin menambahkan, seluruh daerah tersebut mendapatkan stimulan dari Perpusnas , mulai dari bantuan buku, rak buku, komputer, televisi, hingga server perpustakaan.

Hal itu kemudian ditindaklanjuti dalam kegiatan peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan melakui bimbingan teknis.



"Mereka diajari bagaimana cara meningkatkan layanan informasi perpustakaan, melakukan pelibatan masyarakat di perpustakaan, dan melakukan advokasi. Program itulah yang dimonitor pelaksanannya sampai saat ini," ucapnya.

"Bagi orang perpustakaan, literasi itu bukan hanya dimaknai kemampuan baca tulis, tapi juga kemampuan mengimplementasikan apa yang ada di buku," tandas Nazaruddin.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More