Bawaslu Lutim Gandeng Tokoh Agama Wujudkan Pemilu Damai
Kamis, 21 Juli 2022 - 20:45 WIB
LUWU TIMUR - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Luwu Timur (Lutim) merangkul tokoh agama dan organisasi masyarakat atau ormas demi mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan berintegritas. Salah satu pihak yang ikut digandeng adalah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Ketua Bawaslu Kabupaten Lutim , Rachman Atja, mengatakan FKUB yang beranggotakan perwakilan dari tokoh-tokoh agama memiliki peran strategis untuk menyampaikan praktik demokrasi yang bersih dan jujur.
"Peran tokoh agama sangat sentral dalam setiap aktivitas kegiatan di masyarakat khususnya dalam Pemilu," kata Rachman.
“Kita berharap tokoh agama bisa menjadi katalisator pada pemilu 2024 nanti yang keberadaannya membawa kedamaian dan memberikan edukasi kepada masyarakat dan tidak dikendarai untuk mencapai tujuan politik tertentu,” sambung dia.
Dengan cara itu, lanjut Rachman, pelanggaran dalam Pemilu 2024, khususnya di Kabupaten Lutim akan berkurang.
Senada dengan itu, Anggota Bawaslu Provinsi Sulsel, Saiful Jihad, mengungkapkan pihaknya punya pengalaman bagaimana dampak Pemilu 2019 lalu. Disebutnya ada pembelahan di tengah masyarakat dikarenakan penyebaran pesan-pesan ujaran kebencian.
"Menggandeng tokoh agama juga jadi salah satu cara agar semua pihak bergandengan tangan, mengantisipasi agar kerawanan tidak terjadi pada pemilu 2024," kata Saiful.
Ia pun berharap masing-masing tokoh agama dapat menyampaikan pesan-pesan kedamaian dan keluhuran di tengah masyarakat. "Tapi bukan berarti tokoh agama tidak punya pilihan. Tapi menjaga nilai substansial adalah tugas kita semua," harap Koordinator Divisi Humas Bawaslu Sulsel ini.
Ketua FKUB Lutim, Ardias Bara, mengatakan FKUB akan berusaha untuk ikut menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai.
“Saat menjelang pelaksanaan Pemilu , sering kali muncul berbagai isu yang bisa menimbulkan kondisi hangat di masyarakat, salah satunya adalah terkait permasalahan dengan latar belakang agama,” tukasnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Lutim , Rachman Atja, mengatakan FKUB yang beranggotakan perwakilan dari tokoh-tokoh agama memiliki peran strategis untuk menyampaikan praktik demokrasi yang bersih dan jujur.
"Peran tokoh agama sangat sentral dalam setiap aktivitas kegiatan di masyarakat khususnya dalam Pemilu," kata Rachman.
“Kita berharap tokoh agama bisa menjadi katalisator pada pemilu 2024 nanti yang keberadaannya membawa kedamaian dan memberikan edukasi kepada masyarakat dan tidak dikendarai untuk mencapai tujuan politik tertentu,” sambung dia.
Dengan cara itu, lanjut Rachman, pelanggaran dalam Pemilu 2024, khususnya di Kabupaten Lutim akan berkurang.
Senada dengan itu, Anggota Bawaslu Provinsi Sulsel, Saiful Jihad, mengungkapkan pihaknya punya pengalaman bagaimana dampak Pemilu 2019 lalu. Disebutnya ada pembelahan di tengah masyarakat dikarenakan penyebaran pesan-pesan ujaran kebencian.
"Menggandeng tokoh agama juga jadi salah satu cara agar semua pihak bergandengan tangan, mengantisipasi agar kerawanan tidak terjadi pada pemilu 2024," kata Saiful.
Ia pun berharap masing-masing tokoh agama dapat menyampaikan pesan-pesan kedamaian dan keluhuran di tengah masyarakat. "Tapi bukan berarti tokoh agama tidak punya pilihan. Tapi menjaga nilai substansial adalah tugas kita semua," harap Koordinator Divisi Humas Bawaslu Sulsel ini.
Ketua FKUB Lutim, Ardias Bara, mengatakan FKUB akan berusaha untuk ikut menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai.
“Saat menjelang pelaksanaan Pemilu , sering kali muncul berbagai isu yang bisa menimbulkan kondisi hangat di masyarakat, salah satunya adalah terkait permasalahan dengan latar belakang agama,” tukasnya.
(tri)
tulis komentar anda