Cegah Radikalisme dan Terorisme di Kampus, Kepala BNPT Kunjungi Unibraw dan UMM
Kamis, 07 Juli 2022 - 20:47 WIB
Sementara Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo mengatakan telah banyak berdiskusi terkait rencana program dan kerjasama yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir masuknya paham radikalisme dan terorisme ke lingkungan kampus, mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tadi sudah kita bahas banyak soal pendidikan untuk mengedukasi generasi muda kita untuk makin mencintai bangsa dan negaranya.Kedua, dengan menyiapkan unit aktivitas atau kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme misalnya dalam bidang bisnis, dan sebagainya,” ujar Prof Widodo.
Ketiga, melalui pembentukanmindsetmahasiswa dengan banyak membangun narasi dan pola pikir inklusif, toleran sebagaimana cita-cita Universitas Brawijaya untuk menjadiWorld Class University. Universitas Brawijaya dan BNPT juga mendorong kerja sama dalam bidang penelitian serta pengabdian masyarakat.
“Melakukan penelitian bersama BNPT untuk membangun kajian riset serta pembinaan pemahaman kebudayaan nusantara melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam hal pengabdian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan menilai kehadiran Kepala BNPT beserta jajaran justru memberikan penguatan terhadap upaya yang telah dilakukan guna mengantisipasi serta meminimalisasi terjadinya intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus melalui serangkaian program dan pembentukan kelembagaan.
“Kehadiran Kepala BNPT ini memberikan penguatan terhadap apa yang selama ini Universitas Muhammadiyah Malang lakukan, secara riil telah kita lakukan berbagai kegiatan salah satunya Festival Kebangsaan. Sehingga tahapannya sudah bukan imbauan lagi namun telah kita lakukan sampai ke praktek-praktek. Jadi ini sangatklop,” ujar Fauzan.
“Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tadi sudah kita bahas banyak soal pendidikan untuk mengedukasi generasi muda kita untuk makin mencintai bangsa dan negaranya.Kedua, dengan menyiapkan unit aktivitas atau kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme misalnya dalam bidang bisnis, dan sebagainya,” ujar Prof Widodo.
Ketiga, melalui pembentukanmindsetmahasiswa dengan banyak membangun narasi dan pola pikir inklusif, toleran sebagaimana cita-cita Universitas Brawijaya untuk menjadiWorld Class University. Universitas Brawijaya dan BNPT juga mendorong kerja sama dalam bidang penelitian serta pengabdian masyarakat.
“Melakukan penelitian bersama BNPT untuk membangun kajian riset serta pembinaan pemahaman kebudayaan nusantara melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam hal pengabdian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan menilai kehadiran Kepala BNPT beserta jajaran justru memberikan penguatan terhadap upaya yang telah dilakukan guna mengantisipasi serta meminimalisasi terjadinya intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus melalui serangkaian program dan pembentukan kelembagaan.
“Kehadiran Kepala BNPT ini memberikan penguatan terhadap apa yang selama ini Universitas Muhammadiyah Malang lakukan, secara riil telah kita lakukan berbagai kegiatan salah satunya Festival Kebangsaan. Sehingga tahapannya sudah bukan imbauan lagi namun telah kita lakukan sampai ke praktek-praktek. Jadi ini sangatklop,” ujar Fauzan.
(shf)
tulis komentar anda