Cegah Radikalisme dan Terorisme di Kampus, Kepala BNPT Kunjungi Unibraw dan UMM

Kamis, 07 Juli 2022 - 20:47 WIB
loading...
Cegah Radikalisme dan...
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat Focus Group Discussion (FGD) dengan jajaran pimpinan Unibraw dan UMM di Malang, Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
MALANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, terbukanya ruang komunikasi di sosial media sangat memudahkan proses penyebarluasan paham intoleransi dan radikalisme.

Sehingga perlu adanya upaya guna meningkatkan daya tahan masyarakat khususnya mahasiswa di lingkungan kampus sebagai generasi yang akrab dengan dunia maya.



“Oleh karenanya anak muda perlu kita arahkan, kita ingatkan dan kita bimbing agar tidak mudah menjadi bagian dari penyebarluasan paham-paham tersebut,” katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan jajaran pimpinan Universitas Brawijaya (Unibraw) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (6/7/2022).

Boy Rafli juga berharap generasi muda khususnya mahasiswa mampu mengambil bagian dalam upaya kontra narasi dari paham yang mengarah pada berkembangnya bibit intoleransi dan radikalisme yang berbahaya bagi keutuhan NKRI.

“Dalam konteks memproduksi konten narasi yang berkaitan dengan nilai-nilai untuk mengembangkan hidup dengan semangat kerukunan, kebersamaan ditengah keberagaman bangsa. Karena anak muda kita sangat kreatif untuk membuat konten yang bisa di-upload di sosial media,” kata Kepala BNPT.

Dia juga menyebut banyak hal yang bisa dikolaborasikan serta disinergikan dengan institusi kampus, mengingat penyebaran paham radikal terorisme di lingkungan perguruan tinggi yang dinilainya sudah sangat memprihatinkan.



“Kita angkat narasi wawasan kebangsaan kepada para peserta didik, menggelar program dialog dengan program warung NKRI yang sudah kita bentuk serta pembekalan wawasan kepada mahasiswa baru,” ucapnya.

Sementara Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo mengatakan telah banyak berdiskusi terkait rencana program dan kerjasama yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir masuknya paham radikalisme dan terorisme ke lingkungan kampus, mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tadi sudah kita bahas banyak soal pendidikan untuk mengedukasi generasi muda kita untuk makin mencintai bangsa dan negaranya.Kedua, dengan menyiapkan unit aktivitas atau kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme misalnya dalam bidang bisnis, dan sebagainya,” ujar Prof Widodo.

Ketiga, melalui pembentukanmindsetmahasiswa dengan banyak membangun narasi dan pola pikir inklusif, toleran sebagaimana cita-cita Universitas Brawijaya untuk menjadiWorld Class University. Universitas Brawijaya dan BNPT juga mendorong kerja sama dalam bidang penelitian serta pengabdian masyarakat.

“Melakukan penelitian bersama BNPT untuk membangun kajian riset serta pembinaan pemahaman kebudayaan nusantara melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam hal pengabdian masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan menilai kehadiran Kepala BNPT beserta jajaran justru memberikan penguatan terhadap upaya yang telah dilakukan guna mengantisipasi serta meminimalisasi terjadinya intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus melalui serangkaian program dan pembentukan kelembagaan.



“Kehadiran Kepala BNPT ini memberikan penguatan terhadap apa yang selama ini Universitas Muhammadiyah Malang lakukan, secara riil telah kita lakukan berbagai kegiatan salah satunya Festival Kebangsaan. Sehingga tahapannya sudah bukan imbauan lagi namun telah kita lakukan sampai ke praktek-praktek. Jadi ini sangatklop,” ujar Fauzan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3832 seconds (0.1#10.140)