Peneliti Unpad: Branding Perindo pada Pemilu 2019 Cukup Berhasil, 2024 Perlu Penguatan
Kamis, 07 Juli 2022 - 18:11 WIB
BANDUNG - Langkah Perindo melakukan branding partai menjelang Pemilu 2019 lalu dinilai cukup berhasil. Perindo perlu melakukan penguatan komunikasi lebih luas untuk mendapatkan konstituen pada Pemilu 2024 mendatang.
"Modal 2019 sudah ada, kalau 2024 Perindo mau naik menggarap middle class atau lainnya, ya modal yang ada itu tinggal dipelihara dan ditingkatkan. Kekuatan atau branding yang ada yang sudah menjadi identity tadi tinggal dikuatkan terus," jelas Pemerhati Komunikasi Publik dan Branding Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Heru Ryanto Budiana, Kamis (7/7/2022).
Menurut dia, pada ilmu branding, yang terpenting adalah konsistensi. Menjaga hubungan dengan konstituen dengan memelihara konsistensi. Justru jika branding itu berubah-ubah, akan kurang bagus. Program atau branding yang ada tinggal dievaluasi. Jika baik dilanjutkan.
Branding tersebut juga menjadi objek jurnal yang baru saja diterbitkannya. Di mana dia bersama tiga orang lainnya, yaitu Neni Nur Hayati, Ma’mun Murod, dan Yanti Setianti membuat jurnal Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis berjudul Strategi Mendesain dan Membangun Identitas Branding Politik Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Pemilu Serentak 2019.
"Kami melihat ada hal menarik di partai baru, tapi dibanding lainnya dia memperoleh suara bagus. Bahkan mengalahkan partai lainnya di 2019, yaitu Perindo. Ini tak lepas dari branding yang dilakukan. Branding tidak mudah tapi butuh konsistensi. Branding ini ada yg menarik untuk dicermati," kata Heru.
Menurut dia, Perindo yang baru saja mengikuti Pemilu, sudah punya lompatan dan itu luar biasa dalam konteks branding politik. Di mana masyarakat melihat Perindo dari sisi kesan dan persepsi mereka. Dari program yang dilakukan, mereka punya modal kuat untuk branding dari programnya.
"Perindo punya mars cukup menarik, apalagi diperdengarkan di saluran media. Kemudian ada kegiatan Kartini Perindo, ambulance, gerobak UMKM. Dan itu jalan terus tak hanya saat Pemilu," jelas dia.
Keberhasilan branding itu mesti dipertahankan karena mengarahkan Perindo memiliki identitas sendiri. "Tapi, juga harus diperhatikan soal bagaimana mengkomunikasikannya. Ini perlu strategi yang bagus, perlu ada pemilihan khalayak dan komunikasi internal dan eksternal perlu dibina," imbuh Heru.
"Modal 2019 sudah ada, kalau 2024 Perindo mau naik menggarap middle class atau lainnya, ya modal yang ada itu tinggal dipelihara dan ditingkatkan. Kekuatan atau branding yang ada yang sudah menjadi identity tadi tinggal dikuatkan terus," jelas Pemerhati Komunikasi Publik dan Branding Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Heru Ryanto Budiana, Kamis (7/7/2022).
Menurut dia, pada ilmu branding, yang terpenting adalah konsistensi. Menjaga hubungan dengan konstituen dengan memelihara konsistensi. Justru jika branding itu berubah-ubah, akan kurang bagus. Program atau branding yang ada tinggal dievaluasi. Jika baik dilanjutkan.
Branding tersebut juga menjadi objek jurnal yang baru saja diterbitkannya. Di mana dia bersama tiga orang lainnya, yaitu Neni Nur Hayati, Ma’mun Murod, dan Yanti Setianti membuat jurnal Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis berjudul Strategi Mendesain dan Membangun Identitas Branding Politik Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Pemilu Serentak 2019.
"Kami melihat ada hal menarik di partai baru, tapi dibanding lainnya dia memperoleh suara bagus. Bahkan mengalahkan partai lainnya di 2019, yaitu Perindo. Ini tak lepas dari branding yang dilakukan. Branding tidak mudah tapi butuh konsistensi. Branding ini ada yg menarik untuk dicermati," kata Heru.
Menurut dia, Perindo yang baru saja mengikuti Pemilu, sudah punya lompatan dan itu luar biasa dalam konteks branding politik. Di mana masyarakat melihat Perindo dari sisi kesan dan persepsi mereka. Dari program yang dilakukan, mereka punya modal kuat untuk branding dari programnya.
"Perindo punya mars cukup menarik, apalagi diperdengarkan di saluran media. Kemudian ada kegiatan Kartini Perindo, ambulance, gerobak UMKM. Dan itu jalan terus tak hanya saat Pemilu," jelas dia.
Keberhasilan branding itu mesti dipertahankan karena mengarahkan Perindo memiliki identitas sendiri. "Tapi, juga harus diperhatikan soal bagaimana mengkomunikasikannya. Ini perlu strategi yang bagus, perlu ada pemilihan khalayak dan komunikasi internal dan eksternal perlu dibina," imbuh Heru.
(don)
tulis komentar anda