Perjuangan Santi Warastuti Minta Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan Anaknya yang Cerebral Palsy
Kamis, 30 Juni 2022 - 17:02 WIB
Ia mengungkap, langkah nekatnya datang ke Jakarta membawa poster tuntutan adalah langkah seorang ibu yang sedang mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Hal tersebut menjadi bentuk ikhtiarnya bagi buah hatinya, yang divonis cerebral palsy sejak 2015 itu.
"Ya saya serahkan pada Tuhan, kelak saya ditanya Tuhan nanti kamu sudah lakukan apa buat anak kamu? Saya jadi punya jawabannya," tegasnya.
Secercah harapan mulai tersemat di pundaknya akan keinginan anaknya mendapat ganja untuk penuhi kebutuhan medis. Sebab, belum lama ini, pihak perwakilan Kemenkes menemuinya dan Kamis siang ini, Santi mengikuti rapat dengar pendapat dengan DPR.
Tak terpikirkan perjuangannya akan direspons cepat oleh pemerintah dan anggota dewan. Karena Santi mengaku awalnya hanya ingin hadir ke CFD lalu pulang. Terlebih saat itu, ia tak membawa bekal apa-apa, hanya sandal gunung dan kaos.
"Agak syok juga, capek ya iya, tapi kan harus saya jalani, karena kalau enggak sekarang, kapan lagi. Ini adalah kesempatan untuknya dan kesempatan ini akan saya gunakan sebaik-baiknya," terang dia.
Dia memang datang ke Jakarta untuk memperjuangkan buah hatinya yang menderita cerebral palsy. Dukungan penuh dari suaminya, orang-orang terdekat dan komunitas orang tua anak dengan cerebral palsy sudah lebih dari cukup baginya.
Selain berjuang untuk anaknya agar bisa mendapatkan perawatan medis, setidaknya, mungkin juga memberikan manfaat bagi temannya yang lain.
"Ya saya serahkan pada Tuhan, kelak saya ditanya Tuhan nanti kamu sudah lakukan apa buat anak kamu? Saya jadi punya jawabannya," tegasnya.
Secercah harapan mulai tersemat di pundaknya akan keinginan anaknya mendapat ganja untuk penuhi kebutuhan medis. Sebab, belum lama ini, pihak perwakilan Kemenkes menemuinya dan Kamis siang ini, Santi mengikuti rapat dengar pendapat dengan DPR.
Tak terpikirkan perjuangannya akan direspons cepat oleh pemerintah dan anggota dewan. Karena Santi mengaku awalnya hanya ingin hadir ke CFD lalu pulang. Terlebih saat itu, ia tak membawa bekal apa-apa, hanya sandal gunung dan kaos.
"Agak syok juga, capek ya iya, tapi kan harus saya jalani, karena kalau enggak sekarang, kapan lagi. Ini adalah kesempatan untuknya dan kesempatan ini akan saya gunakan sebaik-baiknya," terang dia.
Dia memang datang ke Jakarta untuk memperjuangkan buah hatinya yang menderita cerebral palsy. Dukungan penuh dari suaminya, orang-orang terdekat dan komunitas orang tua anak dengan cerebral palsy sudah lebih dari cukup baginya.
Selain berjuang untuk anaknya agar bisa mendapatkan perawatan medis, setidaknya, mungkin juga memberikan manfaat bagi temannya yang lain.
(shf)
tulis komentar anda