Cabai Asal Wajo Dipasarkan ke Sejumlah Daerah di Indonesia
Rabu, 29 Juni 2022 - 19:42 WIB
WAJO - Kenaikan harga cabai membawa angin segar untuk Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, karena cabai asal daerah ini kini dipasarkan ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) untuk pemasaran cabai.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Wajo , Muhammad Ashar mengungkapkan, sejak 16 Juni 2022 lalu pihaknya sudah memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi, seperti Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur.
"Jadi harga cabai dibeli dari petani sesuai dengan harga pasar yaitu Rp50.000-Rp60.000 per kilogrammya. Kemudian biaya transportasinya (logistik) menuju daerah tujuan ditanggung oleh Bapanas. Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit," ujarnya kepada Sindonews, Rabu (29/6/2022).
Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, realisasi tanaman cabai per 27 Juni 2022 di Wajo, yakni luas tanam 377 hektare dan luas panen 972 hektare dengan produksi 1,278 ton per hektare atau total produksi 1.244 ton.
"Dari jumlah produksi cabai tersebut, sejak bulan Mei sampai Juni ini, 162 ton sudah kita kirimkan ke Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur. Sebanyak 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas sejak tanggal 16-27 Juni kemarin," bebernya
Ashar menuturkan per 28 Juni 2022 kemarin, Bapanas meningkatkan permintaan cabainya untuk Wajo menjadi lima ton per hari. Jumlah itu harus siapkan dan dikirim. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bisa menjadikan tanaman cabai sebagai salah satu pilihan komoditas budidaya.
Apalagi jika dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu yang merupakan salah satu program prioritas Bupati Amran Mahmud dan Wakil Bupati Amran. Kombinasi tanaman cabai ini bersama beberapa komoditas lainnya ini tentu akan meningkatkan produktivitas pertanian.
"Serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita juga tidak perlu takut karena permintaan akan cabai terus meningkat," pungkasnya.
Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) untuk pemasaran cabai.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Wajo , Muhammad Ashar mengungkapkan, sejak 16 Juni 2022 lalu pihaknya sudah memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi, seperti Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur.
"Jadi harga cabai dibeli dari petani sesuai dengan harga pasar yaitu Rp50.000-Rp60.000 per kilogrammya. Kemudian biaya transportasinya (logistik) menuju daerah tujuan ditanggung oleh Bapanas. Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit," ujarnya kepada Sindonews, Rabu (29/6/2022).
Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, realisasi tanaman cabai per 27 Juni 2022 di Wajo, yakni luas tanam 377 hektare dan luas panen 972 hektare dengan produksi 1,278 ton per hektare atau total produksi 1.244 ton.
"Dari jumlah produksi cabai tersebut, sejak bulan Mei sampai Juni ini, 162 ton sudah kita kirimkan ke Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur. Sebanyak 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas sejak tanggal 16-27 Juni kemarin," bebernya
Ashar menuturkan per 28 Juni 2022 kemarin, Bapanas meningkatkan permintaan cabainya untuk Wajo menjadi lima ton per hari. Jumlah itu harus siapkan dan dikirim. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bisa menjadikan tanaman cabai sebagai salah satu pilihan komoditas budidaya.
Apalagi jika dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu yang merupakan salah satu program prioritas Bupati Amran Mahmud dan Wakil Bupati Amran. Kombinasi tanaman cabai ini bersama beberapa komoditas lainnya ini tentu akan meningkatkan produktivitas pertanian.
"Serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita juga tidak perlu takut karena permintaan akan cabai terus meningkat," pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda