Cerita Candi Borobudur yang Berulangkali Hendak Dihancurkan
Jum'at, 10 Juni 2022 - 00:22 WIB
Sesuai perhitungan. Ledakan pertama terjadi pukul 01.00 dini hari yang disusul ledakan lain dengan selang waktu berbeda. Meski empat bom gagal meledak, kerusakan yang ditimbulkan sembilan bom lain, luar biasa. Peristiwa itu juga menggegerkan dunia internasional mengingat Candi Borobudur belum setahun usai dipugar yang sumber dananya berasal dari Unesco, 28 negara asing dan 8 badan swasta internasional.
“Bom-bom itu berhasil menghancurkan sembilan stupa beserta arca yang ada di dalamnya,” kata Solahudin. Presiden Soeharto menuding pelaku peledakan adalah orang-orang yang didorong oleh fanatisme suatu golongan yang tidak mempunyai kebanggaan nasional.
Kelompok jaringan esktrim kanan ini terbongkar setelah rencana mereka mengebom Bali pada bulan Maret 1985, gagal. Di tengah perjalanan menuju Bali, paket bom yang dibawa dengan mengendarai bus umum meledak di wilayah Desa Sumber Kencono, Banyuwangi.
Abdul Kadir Al Habsyi yang selamat dan berusaha kabur, berhasil diringkus. Satu persatu pengikut Husein Al Habsyi juga ditangkap, termasuk Sodik Musawa dan Achmad Muladawilah. Husein Al Habsyi selaku otak pengeboman baru ditangkap pada tahun 1990 di Garut. Sementara Ibrahim Jawad tidak diketahui kabarnya.
Dalam peristiwa itu terungkap bahwa bahan-bahan peledak yang digunakan mengebom Candi Borobudur (dan rencana di Bali) berasal dari Lampung, yakni melalui bantuan Abdul Kadir Baraja, aktivis DI Lampung yang diduga juga terlibat dalam Komando Jihad.
“Bom-bom itu berhasil menghancurkan sembilan stupa beserta arca yang ada di dalamnya,” kata Solahudin. Presiden Soeharto menuding pelaku peledakan adalah orang-orang yang didorong oleh fanatisme suatu golongan yang tidak mempunyai kebanggaan nasional.
Kelompok jaringan esktrim kanan ini terbongkar setelah rencana mereka mengebom Bali pada bulan Maret 1985, gagal. Di tengah perjalanan menuju Bali, paket bom yang dibawa dengan mengendarai bus umum meledak di wilayah Desa Sumber Kencono, Banyuwangi.
Abdul Kadir Al Habsyi yang selamat dan berusaha kabur, berhasil diringkus. Satu persatu pengikut Husein Al Habsyi juga ditangkap, termasuk Sodik Musawa dan Achmad Muladawilah. Husein Al Habsyi selaku otak pengeboman baru ditangkap pada tahun 1990 di Garut. Sementara Ibrahim Jawad tidak diketahui kabarnya.
Dalam peristiwa itu terungkap bahwa bahan-bahan peledak yang digunakan mengebom Candi Borobudur (dan rencana di Bali) berasal dari Lampung, yakni melalui bantuan Abdul Kadir Baraja, aktivis DI Lampung yang diduga juga terlibat dalam Komando Jihad.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda