Belajar Daring Tak Efektif, Disdik Pangkep Beralih ke Sistem Modul
Selasa, 23 Juni 2020 - 18:43 WIB
PANGKEP - Pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 di tingkat Sekolah Dasar (SD) lingkup Kabupaten Pangkep, Sulsel, dianggap tidak efektif. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Pangkep bersama kepala sekolah SD kini beralih menerapkan sistem modul, dimana modul itu akan dibagikan kepada para siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Pangkep, Nurliah menyatakan sistem belajar daring di tingkat SD dalam tiga bulan terakhir tidak berjalan efektif. Hal itu karena sejumlah wilayah di Pangkep belum tersentuh jaringan internet dan banyak orang tua siswa yang tidak memiliki smart-phone
Kondisi itu, lanjut dia, tentunya berdampak pada tidak berjalannya aktivitas belajar mengajar. Sejumlah ujian, mulai dari ulangan harian dan ujian kenaikan kelas tidak bisa terlaksana. Untuk itu, dalam rangka menghadapi tahun ajaran baru, pihaknya menyiapkan modul belajar kepada seluruh siswa.
"Kita berinisiatif memberikan modul ke sejumlah siswa. Modulnya per paket ada lima tema yang akan dipakai mulai Juni sampai Desember," kata Nurlia, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga: Diperkirakan Sistem Belajar di Rumah Masih akan Diperpanjang
Ia menyebutkan angka dari seluruh siswa, keaktifan belajar secara daring tidak mencapai angka 50 persen. Ia berharap sistem belajar menggunakan modul ini sebagai solusi agar seluruh siswa tetap mendapatkan haknya. Ia menambahkan pembelian modul akan menggunakan dana BOS.
"Kita pakai dana BOS yang memang haknya siswa. Itu masuk belanja cetak dan dibolehkan," ujarnya.
Ketua Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Pangkep, Nasaruddin, menjelaskan modul tersebut berisi materi pembelajaran dan panduan belajar. Menurutnya, setelah siswa diberikan modul, setiap guru akan memantau perkembangan dengan melakukan tatap muka terbatas setiap pekan.
"Semua guru tetap akan mengajar, memantau perkembangan materi melalui modulnya bisa sekali atau dua kali dalam sepekan," jelasnya.
Ia mengatakan sistem belajar jarak jauh dengan sistem modul bukan barang baru dalam dunia pendidikan. Ia mengambil contoh Universitas Terbuka yang menurutnya sangat baik dalam menjalankan sistem tersebut.
Setiap guru akan mengantarkan modul masing-masing siswa di rumahnya. Setelah itu dilakukan pendampingan agar siswa dapat menjalani proses belajar dengan sistem modul ini.
Baca Juga: Dewan Usul Anggaran UN 2020 Dialihkan ke Pengembangan Sistem Belajar Daring
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Pangkep, Nurliah menyatakan sistem belajar daring di tingkat SD dalam tiga bulan terakhir tidak berjalan efektif. Hal itu karena sejumlah wilayah di Pangkep belum tersentuh jaringan internet dan banyak orang tua siswa yang tidak memiliki smart-phone
Kondisi itu, lanjut dia, tentunya berdampak pada tidak berjalannya aktivitas belajar mengajar. Sejumlah ujian, mulai dari ulangan harian dan ujian kenaikan kelas tidak bisa terlaksana. Untuk itu, dalam rangka menghadapi tahun ajaran baru, pihaknya menyiapkan modul belajar kepada seluruh siswa.
"Kita berinisiatif memberikan modul ke sejumlah siswa. Modulnya per paket ada lima tema yang akan dipakai mulai Juni sampai Desember," kata Nurlia, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga: Diperkirakan Sistem Belajar di Rumah Masih akan Diperpanjang
Ia menyebutkan angka dari seluruh siswa, keaktifan belajar secara daring tidak mencapai angka 50 persen. Ia berharap sistem belajar menggunakan modul ini sebagai solusi agar seluruh siswa tetap mendapatkan haknya. Ia menambahkan pembelian modul akan menggunakan dana BOS.
"Kita pakai dana BOS yang memang haknya siswa. Itu masuk belanja cetak dan dibolehkan," ujarnya.
Ketua Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Pangkep, Nasaruddin, menjelaskan modul tersebut berisi materi pembelajaran dan panduan belajar. Menurutnya, setelah siswa diberikan modul, setiap guru akan memantau perkembangan dengan melakukan tatap muka terbatas setiap pekan.
"Semua guru tetap akan mengajar, memantau perkembangan materi melalui modulnya bisa sekali atau dua kali dalam sepekan," jelasnya.
Ia mengatakan sistem belajar jarak jauh dengan sistem modul bukan barang baru dalam dunia pendidikan. Ia mengambil contoh Universitas Terbuka yang menurutnya sangat baik dalam menjalankan sistem tersebut.
Setiap guru akan mengantarkan modul masing-masing siswa di rumahnya. Setelah itu dilakukan pendampingan agar siswa dapat menjalani proses belajar dengan sistem modul ini.
Baca Juga: Dewan Usul Anggaran UN 2020 Dialihkan ke Pengembangan Sistem Belajar Daring
(tri)
tulis komentar anda