Pandemi COVID-19, Ini Tiga Sektor Usaha yang Potensial
Senin, 22 Juni 2020 - 13:01 WIB
SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menyebut, selama pandemi Covid-19 ini, terdapat tiga sektor usaha yang akan tetap hidup dan bahkan berkembang. Di antaranya, sektor kesehatan, sektor agrobisnis dan logistik.
(Baca juga: Hendak Pesta Seks, 2 Pekerja Salon Seksi Dicokok Satpol PP )
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Jatim, Turino Junaidi mengatakan, ketiga sektor tersebut masih potensial untuk digarap karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Saat ini, pihaknya tengah merayu investor dari Jepang untuk berinvestasi di Jatim. Sektor yang ditawarkan adalah agrobisnis.
"Investor Jepang harus mulai mengubah mindset. Jika biasanya mereka berinvestasi di sektor manufaktur, maka inilah saat yang tepat untuk mulai investasi di sektor pertanian," katanya, Senin (22/62020).
(Baca juga: Keranjingan Film Porno, Mahasiswa Palembang Jadi Begal Payudara )
Saat ini, kata dia, investasi di sektor otomotif juga kurang begitu menarik. Sebaliknya akan sulit. Justru pertanian ini yang sangat potensial. Akibat COVID-19, semua orang tetap membutuhkan bahan makanan.
Sementara otomotif saat ini tidak masuk dalam skala prioritas. "Jepang ini kan ahlinya riset, nomor dua setelah Israel, ini (riset) bisa diterapkan di sektor pertanian," tegas Turino.
Dalam praktiknya nanti, pengusaha Jatim juga menawarkan skema kerjasama dan pengusaha Jatim siap menjadi mitra lokal investor Jepang. Tawaran ini dilatarbelakangi karena sulitnya produk pertanian Jatim masuk ke pasar Jepang. Sebab banyaknya protokol yang harus dipenuhi. "Jika ada pengusaha Jepang yang mau bermitra, kami optimistis pasar Jepang bakal mudah ditembus," terang Turino.
(Baca juga: Berjibaku dengan Banjir, Tim SAR Evakuasi Warga Konawe Utara )
Selain untuk mempermudah produk pertanian masuk pasar Jepang, skema kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas komoditas yang ditanam. Karena hampir seluruh komoditas pertanian di Jatim produktivitasnya masih rendah dibanding negara lain karena kurangnya penerapan teknologi pertanian. "Pandemi COVID-19 bukan halangan kami untuk terus berusaha menarik investor," imbuh Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto.
(Baca juga: Hendak Pesta Seks, 2 Pekerja Salon Seksi Dicokok Satpol PP )
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Jatim, Turino Junaidi mengatakan, ketiga sektor tersebut masih potensial untuk digarap karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Saat ini, pihaknya tengah merayu investor dari Jepang untuk berinvestasi di Jatim. Sektor yang ditawarkan adalah agrobisnis.
"Investor Jepang harus mulai mengubah mindset. Jika biasanya mereka berinvestasi di sektor manufaktur, maka inilah saat yang tepat untuk mulai investasi di sektor pertanian," katanya, Senin (22/62020).
(Baca juga: Keranjingan Film Porno, Mahasiswa Palembang Jadi Begal Payudara )
Saat ini, kata dia, investasi di sektor otomotif juga kurang begitu menarik. Sebaliknya akan sulit. Justru pertanian ini yang sangat potensial. Akibat COVID-19, semua orang tetap membutuhkan bahan makanan.
Sementara otomotif saat ini tidak masuk dalam skala prioritas. "Jepang ini kan ahlinya riset, nomor dua setelah Israel, ini (riset) bisa diterapkan di sektor pertanian," tegas Turino.
Dalam praktiknya nanti, pengusaha Jatim juga menawarkan skema kerjasama dan pengusaha Jatim siap menjadi mitra lokal investor Jepang. Tawaran ini dilatarbelakangi karena sulitnya produk pertanian Jatim masuk ke pasar Jepang. Sebab banyaknya protokol yang harus dipenuhi. "Jika ada pengusaha Jepang yang mau bermitra, kami optimistis pasar Jepang bakal mudah ditembus," terang Turino.
(Baca juga: Berjibaku dengan Banjir, Tim SAR Evakuasi Warga Konawe Utara )
Selain untuk mempermudah produk pertanian masuk pasar Jepang, skema kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas komoditas yang ditanam. Karena hampir seluruh komoditas pertanian di Jatim produktivitasnya masih rendah dibanding negara lain karena kurangnya penerapan teknologi pertanian. "Pandemi COVID-19 bukan halangan kami untuk terus berusaha menarik investor," imbuh Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto.
(eyt)
tulis komentar anda