Desa Jembrak, Tempat Pengikut Pangeran Diponegoro Syiarkan Islam
Minggu, 21 Juni 2020 - 05:00 WIB
Sebelum meninggal dunia, Ki Damarjati Ali sempat berpesan kepada anaknya jika wafat dimakamkan di tempat tersendiri atau kini diberi nama di Dusun Godegan. Setelah RM Rekso Wijoyo yang memiliki perawakan tinggi besar berambut gondrong dan berewokan ini wafat, masyarakat memberinama daerahnya dengan Desa Jembrak.
“Itu untuk menghargai dan mengenang jasa Ki Damarjati Ali yang telah mengajarkan agama Islam dan membangun desa. Dan nama Jembrak itu, terinspirasi dari perawakan atau ciri fisik Ki Damarjati Ali yang berbadan kekar berambut panjang dan berewokan. Itu sejarah syiar Islam dan berdirinya Desa Jembrak," tuturnya.
Kini Desa Jembrak yang terdiri dari lima dusun, yakni Godegan, Ngerangan, Tegalsari, Grompol dan Tegalsale telah berkembang menjadi desa wisata. Untuk mengenang jasa beliau, setiap bulan Dzulkaidah yang merupakan hari jadi Desa Jembrak masyarakat menggelar selamatan di makam Ki Damarjati Ali.
Tak hanya itu, masyarakat juga menggelar kirab budaya dan pagelaran kesenian lokal. "Kirab budaya dan pentas seni ini juga untuk nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa.
“Itu untuk menghargai dan mengenang jasa Ki Damarjati Ali yang telah mengajarkan agama Islam dan membangun desa. Dan nama Jembrak itu, terinspirasi dari perawakan atau ciri fisik Ki Damarjati Ali yang berbadan kekar berambut panjang dan berewokan. Itu sejarah syiar Islam dan berdirinya Desa Jembrak," tuturnya.
Kini Desa Jembrak yang terdiri dari lima dusun, yakni Godegan, Ngerangan, Tegalsari, Grompol dan Tegalsale telah berkembang menjadi desa wisata. Untuk mengenang jasa beliau, setiap bulan Dzulkaidah yang merupakan hari jadi Desa Jembrak masyarakat menggelar selamatan di makam Ki Damarjati Ali.
Tak hanya itu, masyarakat juga menggelar kirab budaya dan pagelaran kesenian lokal. "Kirab budaya dan pentas seni ini juga untuk nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa.
(nun)
tulis komentar anda