Sebulan Terakhir Nol Kasus Baru Covid-19 di Pasangkayu

Jum'at, 19 Juni 2020 - 12:33 WIB
Sebulan terakhir tak ada kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Pasangkayu. Tujuh orang pasien dalam pengawasan (PDP), seorang di antaranya meninggal dan sisanya sembuh.
JAKARTA - Sebulan terakhir tak ada kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Pasangkayu. Dari tujuh orang pasien dalam pengawasan (PDP), seorang di antaranya meninggal dan sisanya sembuh. Dengan demikian saat ini di kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat tersebut, zero kasus Covid-19.

Demikian dituturkan Bupati Agus Ambo Djiwa dalam Good Morning Indonesia MNC News yang disiarkan secara live, Jumat (29/6/2020).

Menciptakan kondisi zero Covid-19 jelas membutuhkan upaya serius dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu dalam menangani pandemic global tersebut. “Sejak Maret kami gencar mensosialisasikan pencegahan virus korona ke masyarakat,” kata bupati dua periode tersebut.



Menurut Agus kunci keberhasilan Pemkab Pasangkayu menciptakan zero Covid-19 adalah kedisiplinan dan kesadaran masyarakat. “Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat tentang betapa bahayanya wabah ini. Kita harus mencegahnya bila tidak mau tertular dan mati tanpa didampingi kerabat haudai taulan,” kata Agus.

Dengan sosialisasi yang gencar menggunakan berbagai pendekatan, akhirnya tumbuh kesadaran di kalangan masyarakat untuk aktif melakukan tindakan pencegahan, “Pemerintahan di desa-desa memegang peran kunci dalam menyadarkan dan menggerakkan masyarakat. Kami secara ketat memortal pintu-pintu masuk desa, mencatat setiap orang yang masuk. Bila pendatang dari zona merah kami dengan terpaksa akan menolaknya. Ini memang berat bagi kami, tapi harus kami lakukan demi kebaikan bersama,” kata Agus.

Untuk pendatang dari wilayah lain, pihak kelurahan akan mengisolasi selama 14 hari, dan dilakukan pengawasan yang ketat.

Pendekatan pencegahan juga gencar dilakukan lewat ibu-ibu PKK dan ibu-ibu pengajian. Erni, Ketua Tim Penggerak PKK Pasangkayu sekaligus ketua PMI Pasangkayu, mengambil peran tersebut. “Pendekatan ke ibu-ibu PKK dan pengajian sangat efektif mencegah penyebaran virus korona. Kami selain membuat masker untuk dibagi-bagikan, juga membuat brosur-brosur yang berisi prosedur pencegahan penularan Covid-19,” tegas peraih gelar Doktor dari Universitas Brawijaya Malang tersebut, mendampingi Bupati Agus.

Bupati Agus tak bosan mengingatkan kepada masyarakat bahwa belum tahu sampai kapan pandemi berlangsung. Sebelum ditemukan vaksinnya, Agus menekankan Pemkab akan terus mendisiplinkan warga melakukan pencegahan sesuai protokol WHO. “Maka untuk memastikan masyarakat bertahan kami membuat program pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman pangan dan beternak. Karena belum tentu dua bulan ke depan kita masih pegang duit buat belanja kebutuhan di pasar.”

Untuk program pemanfaatan pekarangan rumah, Erni aktif memberi penyuluhan tentang jenis tanaman apa saja yang ditanam. “Mengonsumsi makanan dari pekarangan sendiri menjauhkan warga dari risiko penularan. Karena yang berpotensi terjadinya penularan adalah di pasar-pasar,” kata Erni.

Sampai saat ini Kabupaten Pasangkayu masih tahap sosialisasi untuk menerapkan kelaziman baru atau new normal. “Saya tegaskan bahwa new normal bukan berarti bebas seperti sebelum pandemi. Protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat, yaitu jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun, dan mengenakan masker,” kata Agus.
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content