Air Panas Curug Nagrak Ditutup Pasca 2 Bocah Kakak Beradik Tewas Tenggelam
Selasa, 19 April 2022 - 05:35 WIB
BANDUNG BARAT - Objek wisata pemandian air panas Curug Nagrak di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga saat ini ditutup. Hal itu imbas dari tewasnya kakak beradik, masing-masing berinisial W (7) dan Y (8) di kolam pemandian dengan kedalaman 120 sentimeter.
"Untuk lokasi (Curug Nagrak) ditutup dulu. Kapan dibukanya, nanti kami akan komunikasi dulu dengan pihak pengelolanya," kata Kapolsek Cisarua Kompol Yana Supiyana, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, penutupan objek wisata tersebut dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Sebab harus dipastikan dulu keamanannya agar ke depannya tidak terjadi kejadian serupa dengan memprioritaskan keselamatan pengunjung ataupun warga sekitar.
Kejadian tenggelamnya dua bocah tersebut terjadi saat kondisi objek wisata sedang tidak beroperasi sementara akibat pandemi COVID-19. Sehingga tidak banyak orang yang berada di area objek wisata. Mungkin jika ada yang jaga atau pengunjung bisa jadi akan menolong korban saat tercebur ke kolam.
Sementara itu, lanjut dia, pihak keluarga dua kakak beradik itu menolak dilakukan autopsi terhadap keduanya. Mereka menerima peristiwa nahas tersebut sebagai musibah. "Untuk kejadian ini keluarga sudah menerimanya sebagai musibah. Jadi menolak untuk dilakukan autopsi," sebutnya.
Peristiwa nahas itu sendiri terjadi pada akhir pekan lalu. Keduanya ditemukan tewas mengambang di salah satu kolam air panas Curug Nagrak. Kejadian itu terjadi diduga karena kurangnya pengawasan dari orang tua, sehingga kedua bocah itu nekat berenang di kolam sedalam 120 sentimeter.
Awalnya, para korban datang ke kawasan tersebut bersama kakeknya untuk memperbaiki warung di lokasi wisata. Tanpa sepengetahuan keluarganya, kedua bocah itu diam-diam pergi ke kolam. Kemudian pihak keluarga mencari keduanya karena tidak ketemu di rumah.
"Anaknya sudah tenggelam, dibawa ke rumah sakit tapi sudah tak tertolong," pungkasnya.
"Untuk lokasi (Curug Nagrak) ditutup dulu. Kapan dibukanya, nanti kami akan komunikasi dulu dengan pihak pengelolanya," kata Kapolsek Cisarua Kompol Yana Supiyana, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, penutupan objek wisata tersebut dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Sebab harus dipastikan dulu keamanannya agar ke depannya tidak terjadi kejadian serupa dengan memprioritaskan keselamatan pengunjung ataupun warga sekitar.
Kejadian tenggelamnya dua bocah tersebut terjadi saat kondisi objek wisata sedang tidak beroperasi sementara akibat pandemi COVID-19. Sehingga tidak banyak orang yang berada di area objek wisata. Mungkin jika ada yang jaga atau pengunjung bisa jadi akan menolong korban saat tercebur ke kolam.
Sementara itu, lanjut dia, pihak keluarga dua kakak beradik itu menolak dilakukan autopsi terhadap keduanya. Mereka menerima peristiwa nahas tersebut sebagai musibah. "Untuk kejadian ini keluarga sudah menerimanya sebagai musibah. Jadi menolak untuk dilakukan autopsi," sebutnya.
Peristiwa nahas itu sendiri terjadi pada akhir pekan lalu. Keduanya ditemukan tewas mengambang di salah satu kolam air panas Curug Nagrak. Kejadian itu terjadi diduga karena kurangnya pengawasan dari orang tua, sehingga kedua bocah itu nekat berenang di kolam sedalam 120 sentimeter.
Awalnya, para korban datang ke kawasan tersebut bersama kakeknya untuk memperbaiki warung di lokasi wisata. Tanpa sepengetahuan keluarganya, kedua bocah itu diam-diam pergi ke kolam. Kemudian pihak keluarga mencari keduanya karena tidak ketemu di rumah.
"Anaknya sudah tenggelam, dibawa ke rumah sakit tapi sudah tak tertolong," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda