Edan! Geng Sekolah di Jogja Bikin Sendiri Senjata untuk Tawuran dan Klitih
Selasa, 12 April 2022 - 11:19 WIB
JOGJAKARTA - Dua geng sekolah di Jogja yang akan tawuran berhasil digagalkan. Enam pelajar ditangkap polisi ketika hendak melakukan tawuran perang sarung Dusun Bolon, Kalurahan Palbapang, Bantul yang menjadi markas mereka, Senin (12/4/2022) dini hari.
Polisi menunjukkan senjata gear motor disambungkan tali beladiri warna kuning yang dipakai pelaku klitih menganiaya Daffa Adzin Albasith, siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta hingga tewas. Foto/MPI/Erfan Erlin
Keenam remaja yang tergabung dalam geng sekolah Brother Hood Community (BHC) itu akan tawuran perang sarung dengan geng sekolah lainnya, nDarboy.
Dari tangan para bocah tanggung tersebut, polisi menyita empat buah sarung yang ujungnya diikat, dan beberapa senjata tajam seperti pedang panjang ukuran 40 cm, golok mirip gobang dan senjata modifikasi. Bentuk senjata tajam tersebut cukup besar sehingga terkesan menyeramkan.
Kapolsek Bantul, AKBP Ayom Yuswandono mengaku miris dengan ulah para remaja tersebut. Mereka telah membohongi orangtua masing-masing karena pamitnya akan ke masjid sekalian tidur di masjid untuk membangunkan sahur warga.
"Itu pamitnya tarawih terus tidur di masjid karena malamnya mau membangunkan orang sahur," terangnya, Selasa (12/4/2022). Namun ternyata malah akan tawuran perang sarung dan membawa senjata tajam.
Lebih miris lagi, ternyata senjata-senjata tersebut mereka buat sendiri dari barang bekas yang mereka dapatkan.
Polisi menunjukkan senjata gear motor disambungkan tali beladiri warna kuning yang dipakai pelaku klitih menganiaya Daffa Adzin Albasith, siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta hingga tewas. Foto/MPI/Erfan Erlin
Keenam remaja yang tergabung dalam geng sekolah Brother Hood Community (BHC) itu akan tawuran perang sarung dengan geng sekolah lainnya, nDarboy.
Baca Juga
Dari tangan para bocah tanggung tersebut, polisi menyita empat buah sarung yang ujungnya diikat, dan beberapa senjata tajam seperti pedang panjang ukuran 40 cm, golok mirip gobang dan senjata modifikasi. Bentuk senjata tajam tersebut cukup besar sehingga terkesan menyeramkan.
Kapolsek Bantul, AKBP Ayom Yuswandono mengaku miris dengan ulah para remaja tersebut. Mereka telah membohongi orangtua masing-masing karena pamitnya akan ke masjid sekalian tidur di masjid untuk membangunkan sahur warga.
"Itu pamitnya tarawih terus tidur di masjid karena malamnya mau membangunkan orang sahur," terangnya, Selasa (12/4/2022). Namun ternyata malah akan tawuran perang sarung dan membawa senjata tajam.
Lebih miris lagi, ternyata senjata-senjata tersebut mereka buat sendiri dari barang bekas yang mereka dapatkan.
tulis komentar anda