Guru Besar Unpad Sebut Perhatian Pemerintah untuk Papua Luar Biasa
Kamis, 18 Juni 2020 - 10:37 WIB
"Buat saya, ketiga hal itu menjadi itikad baik, tapi masyarakat Papua sendiri jangan merasa berbeda karena selama berbeda, pengembangan SDM Papua tidak (akan) bisa optimal," tutur Muradi.
Sementara itu, Ketua Presidium Masyarakat Papua Fibiola Irianni Ohei yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu mengatakan, saat ini, Papua memang masih diganggu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tak sejalan dengan pemerintah. Menurut dia, ada 'kendaraan' lain yang masuk ke Tanah Papua.
"Yang saat ini terjadi adalah dari pihak aparat ada tumpangan. Ada kendaraan yang naik, masuk dalam kondisi di Papua. Kelompok itu bergejolak karena di Papua ada beberapa kelompok. Ada yang mengalami masalah kesejahteraan, kemudian kelompok intelektual dan kelompok bersenjata yang menyatakan diri sayap kiri sekali. Mereka ini yang sama sekali tak melihat progres pembangunan," ungkap Fibiola.
Sejatinya, ujar dia, masyarakat Papua bisa hidup dan diterima oleh dunia luar. Dia pun berharap, ke depan, masyarakat Papua bisa berbaur dan menempatkan diri dengan sesama.
Wakil Rektor II Universitas Langlangbuana (Unla), Ruhanda dalam kesempatan diskusi itu lebih banyak mengungkap soal keberadaan mahasiswa asal Papua di kampusnya. Menurut dia, sudah sejak lama pemuda Papua kuliah di Unla.
"Indonesia itu bhineka dan keberagaman adalah kenyataan. Di Unla, kami menampung banyak mahasiswa asal Papua," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Presidium Masyarakat Papua Fibiola Irianni Ohei yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu mengatakan, saat ini, Papua memang masih diganggu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tak sejalan dengan pemerintah. Menurut dia, ada 'kendaraan' lain yang masuk ke Tanah Papua.
"Yang saat ini terjadi adalah dari pihak aparat ada tumpangan. Ada kendaraan yang naik, masuk dalam kondisi di Papua. Kelompok itu bergejolak karena di Papua ada beberapa kelompok. Ada yang mengalami masalah kesejahteraan, kemudian kelompok intelektual dan kelompok bersenjata yang menyatakan diri sayap kiri sekali. Mereka ini yang sama sekali tak melihat progres pembangunan," ungkap Fibiola.
Sejatinya, ujar dia, masyarakat Papua bisa hidup dan diterima oleh dunia luar. Dia pun berharap, ke depan, masyarakat Papua bisa berbaur dan menempatkan diri dengan sesama.
Wakil Rektor II Universitas Langlangbuana (Unla), Ruhanda dalam kesempatan diskusi itu lebih banyak mengungkap soal keberadaan mahasiswa asal Papua di kampusnya. Menurut dia, sudah sejak lama pemuda Papua kuliah di Unla.
"Indonesia itu bhineka dan keberagaman adalah kenyataan. Di Unla, kami menampung banyak mahasiswa asal Papua," ujar dia.
(awd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda