Polda Papua: 2 Pendaki Cartenz Pyramid Meninggal Akibat Hipotermia
loading...

Polda Papua membenarkan dua pendaki gunung, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia dikarenakan hipotermia di Puncak Cartenz Pyramid, Papua. Foto/Instagram @tropik_adventure
A
A
A
JAKARTA - Polda Papua membenarkan dua pendaki gunung, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia dikarenakan hipotermia di Puncak Cartenz Pyramid atau Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Ekspedisi pendakian yang dilakukan rombongan kedua pendaki dimulai pada Rabu (26/2/2025) lalu.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan bahwa saat ekspedisi pendakian, rombongan terdiri dari 10 orang termasuk penyanyi Fiersa Bestari, dua korban yakni Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, Indira Alaika, Furki, Saroni, Ludy Hadiyanto serta 3 warga negara asing (WNA).
Sementara itu, terdapat 5 guide yang mendampingi. Di antaranya bernama Nurhuda; Alvin Perdana; Arlen Kolinug; Jeni Dainga dan Ruslan.
Dia menyampaikan bahwa setelah rombongan selesai muncak, ada dua pendaki yang mengalami Acute Mountain Sickness (AMS). Rombongan juga saat itu terkendala karena baterai Handy Talky (HT) telah habis.
“Tepat pada hari Jumat (28/2/2025), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit/puncak," kata Benny dalam keterangan, Minggu (2/3/2025).
"Dan ada 2 orang, yakni Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar). Sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” sambungnya.
Atas kejadian itu, salah satu guide bernama Nurhuda turun ke basecamp dengan gejala hypothermia untuk meminta bantuan kepada tim basecamp.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan bahwa saat ekspedisi pendakian, rombongan terdiri dari 10 orang termasuk penyanyi Fiersa Bestari, dua korban yakni Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, Indira Alaika, Furki, Saroni, Ludy Hadiyanto serta 3 warga negara asing (WNA).
Sementara itu, terdapat 5 guide yang mendampingi. Di antaranya bernama Nurhuda; Alvin Perdana; Arlen Kolinug; Jeni Dainga dan Ruslan.
Dia menyampaikan bahwa setelah rombongan selesai muncak, ada dua pendaki yang mengalami Acute Mountain Sickness (AMS). Rombongan juga saat itu terkendala karena baterai Handy Talky (HT) telah habis.
“Tepat pada hari Jumat (28/2/2025), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit/puncak," kata Benny dalam keterangan, Minggu (2/3/2025).
"Dan ada 2 orang, yakni Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar). Sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” sambungnya.
Atas kejadian itu, salah satu guide bernama Nurhuda turun ke basecamp dengan gejala hypothermia untuk meminta bantuan kepada tim basecamp.