Sejumlah Proyek Infrastruktur Strategis Jabar Mulai Digarap 2022, Cek Daftarnya
Minggu, 03 April 2022 - 14:10 WIB
Terkait kesiapan infrastruktur kesehatan Jabar seiring penugasan Ridwan Kamil pada pertengahan 2020 lalu, lanjut Hanif, beberapa progress yang sudah dilakukan perseroan di tahun 2021, di antaranya pembentukan joint venture PT Sanusa Medika Hospital, penjajakan dan koordinasi dengan pemda dan BUMD, serta proses pemilihan lahan dan lokasi yang potensial.
Baca juga: Tabung Gas Meledak, Pasutri dan 2 Anak di Cimahi Alami Luka Bakar
"Proses percepatan yang akan terus didorong perseroan adalah kepastian skema Kerja sama lahan milik pemda (greenfield project), percepatan skema kerja sama dalam pengembangan rumah sakit milik pemda (brownfield project), perizinan, dan tentu saja percepatan dukungan lembaga pembiayaan," paparnya.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, seiring langkah-langkah percepatan pembangunan proyek infrastruktur tersebut, pihaknya pun terus meningkatkan efektivitas program corporate social responsibility (CSR). Bahkan, Jasa Sarana berhasil meraih penghargaan TOP CSR Awards 2022.
Menurutnya, pemberian penghargaan bertema "Being a Responsible Company is the Key Strategy for Business Sustainable Growth" ini diselenggarakan untuk meningkatkan efektifitas program CSR perusahaan di seluruh Indonesia.
"BUMD Jasa Sarana dianugerahi penghargaan TOP CSR Awards 2022 di kategori #3 dan dinilai cukup berhasil dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Community Development yang efektif dan berkualitas," katanya.
Hanif menambahkan, pelaksanaan program TJSL dilakukan sejalan dengan misi perseroan, yakni dapat memberikan multiplier effect, baik bagi masyarakat Jabar maupun membantu pertumbuhan ekonomi Jabar serta memaksimalkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil optimistis kondisi pandemi COVID-19 akan membaik di 2022 dan siap menggenjot pembangunan infrastruktur.
"Tahun 2022 ini, Insya Allah, kita bisa melewati pandemi ini," ujar Ridwan Kamil, Sabtu (5/3/2022) lalu.
Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, selama dua tahun terakhir, pembangunan infrastruktur di Jabar sempat terhenti menyusul refocusing anggaran yang terpaksa harus dilakukan untuk penanganan pandemi. Bahkan, Jabar sempat kehilangan pendapatan sekitar Rp5 triliun karena pembatasan aktivitas perekonomian.
Baca juga: Tabung Gas Meledak, Pasutri dan 2 Anak di Cimahi Alami Luka Bakar
"Proses percepatan yang akan terus didorong perseroan adalah kepastian skema Kerja sama lahan milik pemda (greenfield project), percepatan skema kerja sama dalam pengembangan rumah sakit milik pemda (brownfield project), perizinan, dan tentu saja percepatan dukungan lembaga pembiayaan," paparnya.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, seiring langkah-langkah percepatan pembangunan proyek infrastruktur tersebut, pihaknya pun terus meningkatkan efektivitas program corporate social responsibility (CSR). Bahkan, Jasa Sarana berhasil meraih penghargaan TOP CSR Awards 2022.
Menurutnya, pemberian penghargaan bertema "Being a Responsible Company is the Key Strategy for Business Sustainable Growth" ini diselenggarakan untuk meningkatkan efektifitas program CSR perusahaan di seluruh Indonesia.
"BUMD Jasa Sarana dianugerahi penghargaan TOP CSR Awards 2022 di kategori #3 dan dinilai cukup berhasil dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Community Development yang efektif dan berkualitas," katanya.
Hanif menambahkan, pelaksanaan program TJSL dilakukan sejalan dengan misi perseroan, yakni dapat memberikan multiplier effect, baik bagi masyarakat Jabar maupun membantu pertumbuhan ekonomi Jabar serta memaksimalkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil optimistis kondisi pandemi COVID-19 akan membaik di 2022 dan siap menggenjot pembangunan infrastruktur.
"Tahun 2022 ini, Insya Allah, kita bisa melewati pandemi ini," ujar Ridwan Kamil, Sabtu (5/3/2022) lalu.
Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, selama dua tahun terakhir, pembangunan infrastruktur di Jabar sempat terhenti menyusul refocusing anggaran yang terpaksa harus dilakukan untuk penanganan pandemi. Bahkan, Jabar sempat kehilangan pendapatan sekitar Rp5 triliun karena pembatasan aktivitas perekonomian.
tulis komentar anda