Geliatkan Perekonomian, Wali Kota Eri Cahyadi Tandatangani MoU dengan 46 Hotel di Surabaya

Jum'at, 25 Maret 2022 - 07:30 WIB
”Investor yang masuk ke Surabaya pastinya akan membutuhkan mitra untuk menunjang supply chain bisnis maupun operasional perusahaannya. Di situlah pintu kolaborasi dengan UMKM terbuka, dan akan kami fasilitasi,” paparnya.

Salah satu bentuk kemitraan tersebut telah ditunjukkan oleh 46 hotel di Surabaya. Puluhan akomodasi jasa penginapan itu pun siap melengkapi kebutuhan hotelnya dengan produk-produk UMKM kebanggaan Kota Pahlawan. Termasuk melengkapi kebutuhan tenaga kerja minimal 50 persen berasal dari warga Surabaya.

Meski begitu, Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga meminta agar setiap produk UMKM juga memperhatikan harga maupun kualitasnya. Artinya, setiap produk UMKM yang dikirim sesuai dengan kebutuhan dan standart yang diinginkan pihak hotel. "Karena itu pemkot membantu meningkatkan kemampuan dari UMKM kita. Sehingga produknya bisa diambil oleh hotel-hotel sesuai standarnya," ujar dia.

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan, bahwa Pemkot Surabaya tak sekadar memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM. Bahkan, melalui Surabaya Kriya Gallery (SKG), UMKM diberi pembinaan agar kualitasnya naik kelas. Ada pendampingan, riset pasar, hingga product development dilakukan melalui SKG. Oleh sebab itu, pemkot juga melakukan kurasi kepada setiap produk UMKM yang akan dihadirkan di hotel Surabaya.

"Seperti sandal hotel, makanan kecil (kue), kebutuhan seperti sabun, tusuk gigi itu semuanya bisa dipenuhi Pemkot Surabaya. Juga ada sayur-sayuran. Setelah itu tenaga kerjanya minimal 50 persen harus orang Surabaya dan ini semua harus disepakati," tuturnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menjelaskan, penandatanganan NKB bertujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan produk UMKM dan memberdayakan masyarakat sekitar. Ini sebagaimana bentuk tanggung jawab pemkot dan stakeholder dalam meningkatkan pembangunan perekonomian Kota Surabaya. "NKB ini bertujuan untuk menguatkan koneksi antara UMKM dengan pihak hotel agar lebih optimal," katanya.

Adapun sinergi kerja sama ini, berupa penyediaan barang-barang kebutuhan hotel dari pelaku UMKM Surabaya. Misalnya, seragam batik untuk karyawan hotel. Sandal hotel untuk tamu atau pengunjung. Hingga, makan-minum maupun perlengkapan penunjang kamar hotel atau amenities. "Dan hotel juga memprioritaskan untuk mengupayakan penyerapan tenaga kerja yang ber-KTP Surabaya kurang lebih sedikitnya 50 persen menjadi karyawan-karyawati di hotel," kata dia.



Menurut Wiwiek, 46 hotel yang menandatangani NKB itu masih sebagian kecil dari sekitar 240 hotel yang ada di Kota Surabaya. Secara bertahap, dia memastikan, pemko akan menjalin sinergi untuk menjembatani UMKM dengan seluruh hotel yang ada di Kota Pahlawan. "Jadi setelah NKB ini, maka ditindaklanjuti dengan Penandatanganan Kerja Sama (PKS). Sedangkan untuk hotel-hotel yang lain, akan kami proses secara bertahap," imbuhnya.

Adapun ke 46 hotel yang telah melakukan penandatanganan NKB itu terdiri dari, Hotel Oakwood Hotel And Residence, Hotel Double Tree, Hotel Tunjungan, Hotel Mercure Grand Mirama, Hotel Country Heritage Resort, Hotel Bisanta Bidakara, Hotel Elmi, Hotel Gunawangsa Manyar, Hotel Vasa, Hotel Java Paragon, Hotel Aria Centra Surabaya, Hotel Grand Inna Tunjungan, Hotel Santika Premiere Gubeng, Hotel Arcadia, Hotel Verwood Surabaya, Hotel Crown Prince, Hotel Harris Gubeng, Hotel Ciputra World, Hotel Varna, Hotel Bekizaar dan Hotel G Suites.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content