Pengin Produk UMKM Punya Daya Saing Kuat? Ini Tips dari Wamenparekraf Angela
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mendorong peningkatan dan penguatan kualitas tata kelola destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif (ekraf) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam acara “Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Tata Kelola Destinasi Pariwisata dan Produk Ekraf Kabupaten Sidoarjo” di Hotel Luminor Sidoarjo, Wamenprekraf membagikan tips agar produk semakin berdaya saing.
“Kita harus yakin dengan produk kita. Dan produk kita juga harus konsisten kualitasnya, sehingga jika kita mau naik kelas, misal ada instansi mau beli dalam jumlah besar dan terus-menerus maka kualitasnya harus tetep terjaga,” kata Angela, Minggu (11/2/2024).
Selain itu, Angela mendorong pelaku ekraf agar bisa memperkuat branding dalam produknya. Ia juga menekankan pelaku ekraf harus proaktif di era digital terutama dalam memasarkan produknya.
“Ke depan kita harus meningkatkan kapasitas kita dalam penjualan online. Di marketplace itu ada berbagai macam produk berkompetisi, dan itu butuh kiat-kiat tersendiri tentang bagaimana brandingnya, pengemasannya, ini memang butuh pemahaman khusus,” ucapnya.
Dalam mendukung pelaku parekraf agar bisa berdaya saing, Kemenparekraf/Baparekraf mengembangkan beberapa program. Di antaranya memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan new skilling dengan mentor yang kompeten di bidangnya.
“Kami banyak mengembangkan program di antaranya program Bedah Desain Kemasan (Bedakan), kami juga memberikan pelatihan online, bahkan kami bekerja sama dengan marketplace, untuk bagaimana cara berjualan yang efektif di marketplace tersebut,” tandasnya.
Dalam acara “Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Tata Kelola Destinasi Pariwisata dan Produk Ekraf Kabupaten Sidoarjo” di Hotel Luminor Sidoarjo, Wamenprekraf membagikan tips agar produk semakin berdaya saing.
“Kita harus yakin dengan produk kita. Dan produk kita juga harus konsisten kualitasnya, sehingga jika kita mau naik kelas, misal ada instansi mau beli dalam jumlah besar dan terus-menerus maka kualitasnya harus tetep terjaga,” kata Angela, Minggu (11/2/2024).
Selain itu, Angela mendorong pelaku ekraf agar bisa memperkuat branding dalam produknya. Ia juga menekankan pelaku ekraf harus proaktif di era digital terutama dalam memasarkan produknya.
“Ke depan kita harus meningkatkan kapasitas kita dalam penjualan online. Di marketplace itu ada berbagai macam produk berkompetisi, dan itu butuh kiat-kiat tersendiri tentang bagaimana brandingnya, pengemasannya, ini memang butuh pemahaman khusus,” ucapnya.
Dalam mendukung pelaku parekraf agar bisa berdaya saing, Kemenparekraf/Baparekraf mengembangkan beberapa program. Di antaranya memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan new skilling dengan mentor yang kompeten di bidangnya.
“Kami banyak mengembangkan program di antaranya program Bedah Desain Kemasan (Bedakan), kami juga memberikan pelatihan online, bahkan kami bekerja sama dengan marketplace, untuk bagaimana cara berjualan yang efektif di marketplace tersebut,” tandasnya.
(ams)