Sakit dan Sebatangkara, Nenek Ini Dirawat Anggota Satgas Yonif 411 Kostrad

Selasa, 16 Juni 2020 - 09:44 WIB
Anggota Satgas Pamtas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kout Sota, merawat seorang nenek bernama Sumiyati (57) yang hidup sebatang kara di Jalur 2 B, Kampung Sota, Distrik Sota. (Ist)
MERAUKE - Sebagai wujud peduli dan perhatian terhadap warga di wilayah binaan. Anggota Satgas Pamtas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kout Sota, merawat seorang nenek bernama Sumiyati (57) yang hidup sebatang kara di Jalur 2 B, Kampung Sota, Distrik Sota.

Hal tersebut diutarakan oleh Dansatgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua , Senin, (15/6/2020).

Dikatakan, Rizky, Sumiyati (57) harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, tepatnya tanggal 19 Februari 2020 dirinya harus kehilangan suami tercintanya almarhum Sudono (60) yang meninggal dunia karena sakit komplikasi.

Lanjutnya, Sumiyati dan suaminya sendiri berasal dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang merantau untuk mengadu nasib ke Kabupaten Merauke, Papua sekitar 11 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2009.



"Mbah Ompong panggilan akrab Sumiyati bersama almarhum masuk ke Kampung Sota sekitar tahun 2009 dan memiliki usaha warung, namun sejak dua tahun lalu almarhum suami dan nenek Ompong mulai sakit-sakitan," ucapnya.

Sambung Rizky, dalam kondisi sakit dan tidak memiliki sanak saudara di Merauke, setelah meninggalnya sang suami membuat Sumiyati harus tinggal sebatang kara.

Kondisi itu, lanjut Dansatgas, membuat tetangga sekitar rumah dan personel Pos Kout Sota atas perintah Wadansatgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Ilham Datu Ramang, bersama-sama merawat, menjaga dan memperhatikan kondisi kesehatan mbah Ompong.

"Sekitar 3 bulan, sejak tanggal 20 Februari- 1 Mei 2020 beberapa anggota Pos Kout atas perintah Wadansatgas turut merawat dan tinggal bersama Sumiyati yang menumpang di rumah milik warga," terangnya.

Yakni Pratu Ali Ahmad Rifa'i dibantu 4 orang tim kesehatan secara bergantian menjaga dan merawat mbah Ompong, mulai dari memandikan, menyuapi makan, menemani tinggal di rumahnya, serta mengajari Sumiyati belajar jalan secara perlahan. "Sedangkan untuk makannya, sehari-hari hanya mengandalkan dari uluran tangan tetangga sekitar rumah," imbuhnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content