Selamat Jalan Hero Tito, Punya Mimpi Tuntaskan Bangun Rumah dan Bertanding di Australia
Jum'at, 04 Maret 2022 - 11:08 WIB
Kakak kandung Hero Tito, Siswanto mengaku pihak keluarga termasuk orang tuanya telah mengikhlaskan kepergian Heru Purwanto. Ia bercerita sosok Hero di mata keluarga dan tetangga sekitar rumahnya dikenal sabar, sopan, dan gemar berbagi.
"Sangat baik, sangat sopan sama kakak, sama adik, ibu orang tua, keluarga. Orangnya sabar, disiplin baik hati di Jakarta pun orang-orang bilang juga orang baik," kata Siswanto saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kediamannya.
Menurut Siswanto, adiknya sudah mengenal tinju sejak Heru Purwanto berusia 11 tahun atau saat yang bersangkutan duduk di bangku sekolah kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Saat itu, Siswanto yang mengenalkan olahraga tinju ke adiknya. Sebab dari saudaranya dan sekeluarga, hanya Siswanto dan Hero Tito yang menjadi petinju.
"Dia terinspirasi dari saya, belajar sendiri pertama kali belajar sendiri, saya juga petinju latihan di Jaguar. Waktu itu dia ikut, tapi Heru ini pertama latihan pelatihnya Yaniati dulu," terangnya.
Sejak kecil hingga saat di akhir hidupnya, Siswanto juga yang selalu diajak Hero untuk pijat setiap kali selesai latihan tinju. Memori ini disebut Siswanto cukup membekas diingatannya, apalagi ia dan adik kandungnya ini memiliki kedekatan sebagai sesama atlet tinju.
"Biasanya kalau habis latihan ngajak pijet. Bagi saya nggak saya lupakan. Terharu kalau lihat kondisi saat ini," katanya.
Sementara itu satu keinginan dan impian Hero yang belum terealisasi yakni menyelesaikan pembangunan rumah pribadinya di Dusun Sindurejo RT 3 RW 3 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Pengin menyelesaikan rumah dan mengejar target main di Australia," pungkasnya.
"Sangat baik, sangat sopan sama kakak, sama adik, ibu orang tua, keluarga. Orangnya sabar, disiplin baik hati di Jakarta pun orang-orang bilang juga orang baik," kata Siswanto saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kediamannya.
Menurut Siswanto, adiknya sudah mengenal tinju sejak Heru Purwanto berusia 11 tahun atau saat yang bersangkutan duduk di bangku sekolah kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Saat itu, Siswanto yang mengenalkan olahraga tinju ke adiknya. Sebab dari saudaranya dan sekeluarga, hanya Siswanto dan Hero Tito yang menjadi petinju.
"Dia terinspirasi dari saya, belajar sendiri pertama kali belajar sendiri, saya juga petinju latihan di Jaguar. Waktu itu dia ikut, tapi Heru ini pertama latihan pelatihnya Yaniati dulu," terangnya.
Sejak kecil hingga saat di akhir hidupnya, Siswanto juga yang selalu diajak Hero untuk pijat setiap kali selesai latihan tinju. Memori ini disebut Siswanto cukup membekas diingatannya, apalagi ia dan adik kandungnya ini memiliki kedekatan sebagai sesama atlet tinju.
"Biasanya kalau habis latihan ngajak pijet. Bagi saya nggak saya lupakan. Terharu kalau lihat kondisi saat ini," katanya.
Sementara itu satu keinginan dan impian Hero yang belum terealisasi yakni menyelesaikan pembangunan rumah pribadinya di Dusun Sindurejo RT 3 RW 3 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Pengin menyelesaikan rumah dan mengejar target main di Australia," pungkasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda