Selamat Jalan Hero Tito, Punya Mimpi Tuntaskan Bangun Rumah dan Bertanding di Australia

Jum'at, 04 Maret 2022 - 11:08 WIB
loading...
Selamat Jalan Hero Tito, Punya Mimpi Tuntaskan Bangun Rumah dan Bertanding di Australia
Prosesi pemakaman petinju nasional Hero Tito di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Petinju nasional Hero Tito yang meninggal dunia usai bertanding disemayamkan di kediaman pribadi di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jatim.

Selamat Jalan Hero Tito, Punya Mimpi Tuntaskan Bangun Rumah dan Bertanding di Australia

Foto/Instagram

Sejak Jumat pagi (4/3/2022), ratusan pelayat dari kerabat almarhum, tetangga, hingga rekan-rekan Hero Tito sudah banyak yang berdatangan ke rumah duka yang ada di RT 3 RW 3 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.



Jenazah disemayamkan dan disholatkan oleh beberapa keluarga, kerabat, dan rekan-rekan. Tampak sesama atlet tinju juga terlihat hadir memberikan penghormatan terakhir kepada pria bernama lengkap Heru Purwanto.

Selamat Jalan Hero Tito, Punya Mimpi Tuntaskan Bangun Rumah dan Bertanding di Australia

Jenazah petinju nasional Hero Tito saat akan dimakamkan di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada

Jenazah petinju nasional ini dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, sekitar pukul 08.00 WIB. Isak tangis pecah mengiringi langkah jenazah petinju yang meninggal di usia 36 tahun ini.

Kakak kandung Hero Tito, Siswanto mengaku pihak keluarga termasuk orang tuanya telah mengikhlaskan kepergian Heru Purwanto. Ia bercerita sosok Hero di mata keluarga dan tetangga sekitar rumahnya dikenal sabar, sopan, dan gemar berbagi.

"Sangat baik, sangat sopan sama kakak, sama adik, ibu orang tua, keluarga. Orangnya sabar, disiplin baik hati di Jakarta pun orang-orang bilang juga orang baik," kata Siswanto saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di kediamannya.



Menurut Siswanto, adiknya sudah mengenal tinju sejak Heru Purwanto berusia 11 tahun atau saat yang bersangkutan duduk di bangku sekolah kelas 5 Sekolah Dasar (SD).

Saat itu, Siswanto yang mengenalkan olahraga tinju ke adiknya. Sebab dari saudaranya dan sekeluarga, hanya Siswanto dan Hero Tito yang menjadi petinju.

"Dia terinspirasi dari saya, belajar sendiri pertama kali belajar sendiri, saya juga petinju latihan di Jaguar. Waktu itu dia ikut, tapi Heru ini pertama latihan pelatihnya Yaniati dulu," terangnya.

Sejak kecil hingga saat di akhir hidupnya, Siswanto juga yang selalu diajak Hero untuk pijat setiap kali selesai latihan tinju. Memori ini disebut Siswanto cukup membekas diingatannya, apalagi ia dan adik kandungnya ini memiliki kedekatan sebagai sesama atlet tinju.

"Biasanya kalau habis latihan ngajak pijet. Bagi saya nggak saya lupakan. Terharu kalau lihat kondisi saat ini," katanya.

Sementara itu satu keinginan dan impian Hero yang belum terealisasi yakni menyelesaikan pembangunan rumah pribadinya di Dusun Sindurejo RT 3 RW 3 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Pengin menyelesaikan rumah dan mengejar target main di Australia," pungkasnya.



Sebelumnya diberitakan, petinju nasional Hero Tito meninggal dunia usai menjalani perawatan empat hari di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Petinju kelahiran Malang ini tak sadarkan diri setelah di-uppercut lawannya, James Mokoginta di ajang Hollywings Gatsu Night Club, Jakarta, Minggu (27/2/2022).

Selama dirawat, dokter mendiagnosis Heru Purwanto menderita pembengkakan otak akibat cedera yang didapat saat bertanding tinju. Heru dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore pukul 16.45 WIB di RS Mitra Keluarga, Jakarta, ia meninggalkan satu orang istri dan empat orang anak.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4547 seconds (0.1#10.140)