Lautan Sampah Kepung Kawasan Padat Penduduk Kali Baru Cilincing
Selasa, 22 Februari 2022 - 19:42 WIB
JAKARTA - Sedikitnya ratusan rumah yang berada di dua rukun warga (RW) kawasan padat penduduk di Jalan Manunggal 7, Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dikepung tumpukan sampah yang berserakan di sekitar permukiman warga.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, terlihat jelas tumpukan sampah memadati di sekitar ujung tanggul laut yang bersebelahan dengan ratusan pemukiman nelayan. Adanya tumpukan sampah ini terlihat seperti lautan sampah.
Melihat tumpukan sampah yang berserakan dan telah membentuk lautan sampah tersebut didominasi sampah rumah tangga yang mayoritas adalah sampah jenis plastik hingga stereofoam.
Adanya tumpukan sampah tersebut membuat aktifitas warga khususnya para nelayan yang hendak melaut menjadi terganggu bahkan tumpukan ini memunculkan aroma yang tidak sedap.
Ketua RT 10 RW 04 Dasuki menjelaskan, adanya tumpukan sampah ini terjadi sejak Oktober 2021 dimana saat itu dilokasi sekitar telah dibangun proyek tanggul raksasa.
”Sebelumnya memang disini memang tempat akses atau singga perahu nelayan kecil yang mencari ikan di pesisir pantai. Artinya, sampah itu sempat menumpuk,” Kata Dasuki di lokasi pada Selasa (22/2/2022).
Kemudian tidak berapa lama, setelah pemerintah menutup adanya akses kapal dengan membangun tanggul laut / pengaman. Dikatakan Dasuki, dari sinilah sampah terlihat padat atau ngumpul.
”Kalau secara riilnya adalah sejak ada penutupan dari proyek pengembang tanggul pengaman ibu kota ini di bulan 10, artinya kepadatan sampah itu tadi, adanya penumpukan semenjak itulah (Proyek tanggul),” ucapnya.
”Sebelumnya kan artinya terbawa arus dengan lalu lalangnya perahu tadi, jadi tidak ada penumpukan sampah yang seperti sekarang ini. Karena sering ada sirkulasi air yang terbawa perahu,” sambungnya.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, terlihat jelas tumpukan sampah memadati di sekitar ujung tanggul laut yang bersebelahan dengan ratusan pemukiman nelayan. Adanya tumpukan sampah ini terlihat seperti lautan sampah.
Melihat tumpukan sampah yang berserakan dan telah membentuk lautan sampah tersebut didominasi sampah rumah tangga yang mayoritas adalah sampah jenis plastik hingga stereofoam.
Adanya tumpukan sampah tersebut membuat aktifitas warga khususnya para nelayan yang hendak melaut menjadi terganggu bahkan tumpukan ini memunculkan aroma yang tidak sedap.
Ketua RT 10 RW 04 Dasuki menjelaskan, adanya tumpukan sampah ini terjadi sejak Oktober 2021 dimana saat itu dilokasi sekitar telah dibangun proyek tanggul raksasa.
”Sebelumnya memang disini memang tempat akses atau singga perahu nelayan kecil yang mencari ikan di pesisir pantai. Artinya, sampah itu sempat menumpuk,” Kata Dasuki di lokasi pada Selasa (22/2/2022).
Kemudian tidak berapa lama, setelah pemerintah menutup adanya akses kapal dengan membangun tanggul laut / pengaman. Dikatakan Dasuki, dari sinilah sampah terlihat padat atau ngumpul.
”Kalau secara riilnya adalah sejak ada penutupan dari proyek pengembang tanggul pengaman ibu kota ini di bulan 10, artinya kepadatan sampah itu tadi, adanya penumpukan semenjak itulah (Proyek tanggul),” ucapnya.
”Sebelumnya kan artinya terbawa arus dengan lalu lalangnya perahu tadi, jadi tidak ada penumpukan sampah yang seperti sekarang ini. Karena sering ada sirkulasi air yang terbawa perahu,” sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda