Puji Kerukunan dan Toleransi Beragama di Tanah Papua, Menag Yaqut Tuai Apresiasi
Selasa, 08 Februari 2022 - 09:36 WIB
Pendeta James Wambrauw juga mengapresiasi Menag Yaqut yang telah memberikan sambutan dalam kegiatan HPI ke-167 dan dia pun berharap, hal itu terjadi setiap tahun.
"Kita di Papua tanah damai dan kami apresiasi menteri yang sudah memberi sambutan dan terlibat dalam hari Pekebaran Injil. Ini sejarah, sehingga momentum ini untuk semakin Papua damai dan sejahtera ke depan," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia HPI ke-167 tahun yang juga Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan, situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu terus dijaga. Menurutnya, hal itu menjadi modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri, aejahtera, dan berkeadilan.
"Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontohi kami di Papua kerena selama ini toleransi hidup beragama dan kebersamaan terus terjaga. Di tempat lain banyak yang melarang satu agama tidak boleh beribadah dan lain sebagainya. Di Papua, mayoritasnya Kristiani, namun banyak masjid berdiri di sana-sini, tidak ada larangan," paparnya.
Bahkan, kata Jhony, pada saat perayaan Idul Fitri, para pemuda Kristen menjaga umat muslim yang beribadah. Sebaliknya, pada saat Natal, pemuda muslim terlibat menjaga kedamaian saat ibadah berlangsung.
Diketahui, dalam sambutannya pada acara HPI ke-167 Tahun, Menag Yaqut Cholil Qoumas memuji kerukunan antar umat beragama di Tanah Papua. Dikatakan Yaqut, setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan. Sehingga, kerukunan antar umat beragama di Papua sudah terjalin dengan baik.
"Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus kita jaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri m, sejahtera, dan berkeadilan," tutur Yaqut dalam sambutannya.
"Kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini," tambah dia.
Yaqut juga mengatakan, pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, tri kerukunan umat beragama, yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.
"Untuk itu, nilai-nilai utama yang menjadi fondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya," kata Yaqut.
"Kita di Papua tanah damai dan kami apresiasi menteri yang sudah memberi sambutan dan terlibat dalam hari Pekebaran Injil. Ini sejarah, sehingga momentum ini untuk semakin Papua damai dan sejahtera ke depan," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia HPI ke-167 tahun yang juga Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan, situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu terus dijaga. Menurutnya, hal itu menjadi modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri, aejahtera, dan berkeadilan.
"Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontohi kami di Papua kerena selama ini toleransi hidup beragama dan kebersamaan terus terjaga. Di tempat lain banyak yang melarang satu agama tidak boleh beribadah dan lain sebagainya. Di Papua, mayoritasnya Kristiani, namun banyak masjid berdiri di sana-sini, tidak ada larangan," paparnya.
Bahkan, kata Jhony, pada saat perayaan Idul Fitri, para pemuda Kristen menjaga umat muslim yang beribadah. Sebaliknya, pada saat Natal, pemuda muslim terlibat menjaga kedamaian saat ibadah berlangsung.
Diketahui, dalam sambutannya pada acara HPI ke-167 Tahun, Menag Yaqut Cholil Qoumas memuji kerukunan antar umat beragama di Tanah Papua. Dikatakan Yaqut, setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan. Sehingga, kerukunan antar umat beragama di Papua sudah terjalin dengan baik.
"Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus kita jaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri m, sejahtera, dan berkeadilan," tutur Yaqut dalam sambutannya.
"Kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini," tambah dia.
Yaqut juga mengatakan, pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, tri kerukunan umat beragama, yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.
"Untuk itu, nilai-nilai utama yang menjadi fondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya," kata Yaqut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda