Puji Kerukunan dan Toleransi Beragama di Tanah Papua, Menag Yaqut Tuai Apresiasi

Selasa, 08 Februari 2022 - 09:36 WIB
loading...
Puji Kerukunan dan Toleransi...
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.Foto/dok
A A A
BANDUNG - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menuai pujian menyusul pernyataannya yang memuji kerukunan antarumat beragama di Tanah Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan secara virtual dalam Perayaan Ibadah Ucapan Syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 Tahun, Senin (7/2/2022) kemarin.

Baca juga: Ganggu Kenyamanan Warga Cimahi, Ratusan Sepeda Motor Knalpot Bising Ditertibkan

Ketua Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt Hizkia Rollo menilai, pandangan Menag Yaqut terkait kebersamaan dan kerukunan beragama di Tanah Papua sangat luar biasa.

Menurut Hizkia, baru kali pertama Menag Yaqut memberikan sambutan dalam kegiatan yang disambut antusias oleh warga dan dihadiri Sekitar 3.000 umat di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu.

"Kalau kebersamaan dan kerukunan ini tetap terjalin dengan baik, maka semua proses pembangunan di Tanah Papua akan berlangsung dengan baik. Kalau tanpa dua hal tersebut, maka proses pembangunan di tanah ini tidak akan berjalan dengan baik," tutur Hezkia dalam keterangan resminya, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Misteri Gedong Songo, Candi dengan Aura Mistis Peninggalan Mataram Kuno di Gunung Ungaran

"Untuk itu, harapan hati dari Menteri Agama tadi, itu akan menjadi satu kesatuan untuk kita menemukan titik temu dimana kita berkolaborasi dengan pemerintah, di dalamnya ada tokoh-tokoh agama untuk membangun tanah ini menuju Papua yang lebih baik," sambung dia.

Hal senada dikatakan Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo. Dia menuturkan, di Tanah Papua tidak pernah terjadi konflik agama. "Jujur kami di Papua cinta damai dan sampai dihari ini terhitung injil masuk di Papua hingga sudah mencapai 167 tahun, kami tidak mengalami konflik agama. Untuk itu, Indonesia harus belajar dari kami orang Papua, bagaimana memelihara toleransi hidup beragama di atas tanah ini," ujarnya.

Pendeta James Wambrauw juga mengapresiasi Menag Yaqut yang telah memberikan sambutan dalam kegiatan HPI ke-167 dan dia pun berharap, hal itu terjadi setiap tahun.

"Kita di Papua tanah damai dan kami apresiasi menteri yang sudah memberi sambutan dan terlibat dalam hari Pekebaran Injil. Ini sejarah, sehingga momentum ini untuk semakin Papua damai dan sejahtera ke depan," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia HPI ke-167 tahun yang juga Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan, situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu terus dijaga. Menurutnya, hal itu menjadi modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri, aejahtera, dan berkeadilan.

"Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontohi kami di Papua kerena selama ini toleransi hidup beragama dan kebersamaan terus terjaga. Di tempat lain banyak yang melarang satu agama tidak boleh beribadah dan lain sebagainya. Di Papua, mayoritasnya Kristiani, namun banyak masjid berdiri di sana-sini, tidak ada larangan," paparnya.

Bahkan, kata Jhony, pada saat perayaan Idul Fitri, para pemuda Kristen menjaga umat muslim yang beribadah. Sebaliknya, pada saat Natal, pemuda muslim terlibat menjaga kedamaian saat ibadah berlangsung.

Diketahui, dalam sambutannya pada acara HPI ke-167 Tahun, Menag Yaqut Cholil Qoumas memuji kerukunan antar umat beragama di Tanah Papua. Dikatakan Yaqut, setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan. Sehingga, kerukunan antar umat beragama di Papua sudah terjalin dengan baik.

"Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus kita jaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai, mandiri m, sejahtera, dan berkeadilan," tutur Yaqut dalam sambutannya.

"Kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini," tambah dia.

Yaqut juga mengatakan, pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, tri kerukunan umat beragama, yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.

"Untuk itu, nilai-nilai utama yang menjadi fondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya," kata Yaqut.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2186 seconds (0.1#10.140)