Peringati HPI Ke-167, Ini Pesan Menag untuk Umat Kristen Papua

Minggu, 06 Februari 2022 - 06:13 WIB
Menag juga berpesan untuk umat Kristiani senantiasa memegang teguh ajaran Tuhan sebagai pembawa juru selamat.

Selain itu, dia berharap agar umat Kristen di tanah Papua tetap dan terus menjadi teladan dalam sikap toleran dan kemanusiaan, serta tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan.

Sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat terwujud, yaitu agama sebagai sarana dalam meraih keridhoan Tuhan dalam kehidupan yang rukun dan damai.

"Akhirnya momentum Hari Pekabaran Injil Ke-167 tahun di tanah Papua ini dimaknai sebagai kebangkitan Papua, menuju Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan serta tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia", terang Menag.

Sementara, Pontus Sitorus menyebut jika tema perayaan HPI ke-167, yakni "Api Injil Terus Menyala di Tanah Papua", harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

"Ajaran Injil itu syarat dengan ajaran-ajaran yang harus dilakukan atau nyata bukan hanya teori. Seperti kelemahlembutan, kesetiaan, kasih, penguasaan diri, itu semua perlu dilakukan sesuai ajaran Injil," ucapnya.

Pendeta Dorman Wandikbo selaku tokoh agama dari GIDI (Gereja Injili Di Indonesia), menuturkan bahwa Papua cinta damai. Hingga saat ini, terhitung injil masuk di Papua sudah mencapai 167 tahun dan tidak pernah terjadi konflik agama.

"Untuk itu Indonesia harus belajar dari kami orang Papua, bagaimana memelihara toleransi hidup beragama di atas tanah ini," tandasnya.

Senada dengan itu, Ketua Panitia HPI ke-167 tahun yang juga selaku Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw. Dia menyebut Warga Papua memang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

"Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus kita jaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan."
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More