Maluku Tenggara Promosikan Potensi Pariwisata & Perikanan di Baileo Exhibition
Sabtu, 05 Februari 2022 - 17:31 WIB
Nurjanah menjelaskan pandemi Covid-19 cukup berdampak pada sektor pariwisata di daerahnya. Sebelum pandemi, tepatnya pada 2019, okupansi hotel atau tempat penginapan di wilayahnya mencapai 80-90% dan itu diisi oleh wisatawan mancanegara. Sejak pandemi, tingkat kunjungan wisatawan menurun tapi kini perlahan mulai bangkit.
"Kini, kita punya Festival Meti Kei yang masuk kalendar pariwisata nasional. Semoga geliat pariwisata kita ke depan bisa lebih baik," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Maluku Tenggara Nico Ubro, menyampaikan sektor perikanan dan budidaya rumput laut sangat potensial dan bisa menjadi penopang ekonomi daerah. Terlebih, wilayah Maluku Tenggara mayoritas adalah perairan alias laut, sehingga sektor perikanan dan pariwisata bahari menjadi andalan.
Baca Juga: Partai Perindo Beri Penghargaan Bupati Maluku Tenggara sebagai Bapak Toleransi
Selain terus menyokong perikanan tangkap, ia bilang saat ini pihaknya fokus mendorong upaya merealisasikan seaweed estate alias program kampung budidaya rumput laut terintegrasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program budidaya rumput laut dari hulu sampai hilir tersebut ditargetkan mulai berjalan tahun ini.
" Maluku Tenggara ditetapkan sebagai seaweed estate dan ini akan membantu ekonomi daerah. Tahun ini sudah masuk progres penyiapan lahan dan SDM," ujarnya.
Potensi sektor perikanan Maluku Tenggara memang sangat besar. Untuk perikanan tangkap mencapai 4 juta ton, sedangkan untuk rumput laut berkisar 28 ribu ton. Bila didukung investor, produksi saat ini dipercaya akan meningkat lebih tinggi lagi.
"Kini, kita punya Festival Meti Kei yang masuk kalendar pariwisata nasional. Semoga geliat pariwisata kita ke depan bisa lebih baik," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Maluku Tenggara Nico Ubro, menyampaikan sektor perikanan dan budidaya rumput laut sangat potensial dan bisa menjadi penopang ekonomi daerah. Terlebih, wilayah Maluku Tenggara mayoritas adalah perairan alias laut, sehingga sektor perikanan dan pariwisata bahari menjadi andalan.
Baca Juga: Partai Perindo Beri Penghargaan Bupati Maluku Tenggara sebagai Bapak Toleransi
Selain terus menyokong perikanan tangkap, ia bilang saat ini pihaknya fokus mendorong upaya merealisasikan seaweed estate alias program kampung budidaya rumput laut terintegrasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program budidaya rumput laut dari hulu sampai hilir tersebut ditargetkan mulai berjalan tahun ini.
" Maluku Tenggara ditetapkan sebagai seaweed estate dan ini akan membantu ekonomi daerah. Tahun ini sudah masuk progres penyiapan lahan dan SDM," ujarnya.
Potensi sektor perikanan Maluku Tenggara memang sangat besar. Untuk perikanan tangkap mencapai 4 juta ton, sedangkan untuk rumput laut berkisar 28 ribu ton. Bila didukung investor, produksi saat ini dipercaya akan meningkat lebih tinggi lagi.
(tri)
tulis komentar anda