Buldoser Rumah Mewah yang Dipakai Suami Setubuhi Selingkuhannya, Bongkarannya untuk Perbaiki Jalan Desa
Jum'at, 04 Februari 2022 - 18:25 WIB
Sudarmi dan Purwanto akhirnya harus mengakhiri jalinan rumah tangganya di Pengadilan Agama, akibat adanya perselingkuhan tersebut. "Semua urusan rumah saya yang mengurusi. Kami bikin rumah untuk masa tua, dan akhirnya kesepakatannya dibongkar. Ya dibongkar saja semuanya," tegasnya.
Dia juga menyatakan, rumah tersebut tidak diwariskan ke anak, ataupun dijual dan dibagi uang hasil penjualannya, karena memang sudah kesepakatannya dirobohkan. Material bangunan hasil pembongkaran, juga disumbangkan semuanya ke masyarakat.
Wanita yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menegaskan, bisa mencari yang lebih dari rumah mewah yang dihancurkan tersebut. "Saya tidak mau rumah ini dijual dan uangnya dibagi. Saya bisa mencari yang lebih dari ini," tegasnya, saat menyaksikan pembongkaran rumah mewahnya.
Proses pembongkaran rumah dilakukan dua hari, yakni Rabu-Kamis (2-3/2/2022). Tak ada penyesalan di wajah Sudarmi saat menyaksikan bangunan rumah mewah itu rata dengan tanah.
Penghancuran rumah ini sudah dicegah oleh warga dan perangkat desa. Bahkan, kedua pihak dipertemukan di Balai Desa Kedungbanteng, agar bangunan tidak dihancurkan. "Sudah kami upayakan berdamai, tetapi semua bersikukuh dihancurkan, alasannya agar tidak ada yang menguasai," ungkap Kepala Desa Kedungbanteng, Sunaryo.
Dia juga menyatakan, rumah tersebut tidak diwariskan ke anak, ataupun dijual dan dibagi uang hasil penjualannya, karena memang sudah kesepakatannya dirobohkan. Material bangunan hasil pembongkaran, juga disumbangkan semuanya ke masyarakat.
Wanita yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menegaskan, bisa mencari yang lebih dari rumah mewah yang dihancurkan tersebut. "Saya tidak mau rumah ini dijual dan uangnya dibagi. Saya bisa mencari yang lebih dari ini," tegasnya, saat menyaksikan pembongkaran rumah mewahnya.
Baca Juga
Proses pembongkaran rumah dilakukan dua hari, yakni Rabu-Kamis (2-3/2/2022). Tak ada penyesalan di wajah Sudarmi saat menyaksikan bangunan rumah mewah itu rata dengan tanah.
Penghancuran rumah ini sudah dicegah oleh warga dan perangkat desa. Bahkan, kedua pihak dipertemukan di Balai Desa Kedungbanteng, agar bangunan tidak dihancurkan. "Sudah kami upayakan berdamai, tetapi semua bersikukuh dihancurkan, alasannya agar tidak ada yang menguasai," ungkap Kepala Desa Kedungbanteng, Sunaryo.
(eyt)
tulis komentar anda