Masa Tunggu Keberangkatan Jamaah Haji di Jatim Capai 25 Tahun
Senin, 31 Januari 2022 - 08:30 WIB
SURABAYA - Sekitar 37.000 calon jamaah haji di Jawa Timur (Jatim) sudah melakukan pendaftaran. Hanya saja, niat untuk beribadah tersebut harus tertunda akibat wabah pandemi COVID-19. Bahkan, antrean atau lama masa tunggu keberangkatan calon jamaah haji di Jatim mencapai 25 tahun.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengimbau calon jamaah haji agar tetap bersabar dan berdoa sambil menunggu solusi dan kepastian dari pemerintah terkait keberangkatan jamaah haji.
"Kita semua tentu rindu dengan haji dan Kakbah karena sudah dua tahun tidak bisa melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Tapi saya minta jangan putus asa, jangan pesimis, dan harus senantiasa bersyukur karena untuk berangkat haji tidak hanya sekadar materi tapi juga nasib baik," kata Emil, Minggu (30/1/2022).
Agar jemaah haji kembali terbuka, Emil mengingatkan masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Mengingat virus Omicron di beberapa daerah mulai meningkat. Baca: Nyaris Diamuk Warga karena Disangka Begal, Ternyata Pria Ini Dibuang Teman saat Mabuk.
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak menakut-nakuti. Tapi saya ingatkan agar tetap waspada diikuti dengan disiplin prokes yang ketat," tegasnya. Baca Juga: Korsleting Listrik, Rumah Janda di Sukabumi Ludes Terbakar.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengimbau calon jamaah haji agar tetap bersabar dan berdoa sambil menunggu solusi dan kepastian dari pemerintah terkait keberangkatan jamaah haji.
"Kita semua tentu rindu dengan haji dan Kakbah karena sudah dua tahun tidak bisa melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Tapi saya minta jangan putus asa, jangan pesimis, dan harus senantiasa bersyukur karena untuk berangkat haji tidak hanya sekadar materi tapi juga nasib baik," kata Emil, Minggu (30/1/2022).
Agar jemaah haji kembali terbuka, Emil mengingatkan masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Mengingat virus Omicron di beberapa daerah mulai meningkat. Baca: Nyaris Diamuk Warga karena Disangka Begal, Ternyata Pria Ini Dibuang Teman saat Mabuk.
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak menakut-nakuti. Tapi saya ingatkan agar tetap waspada diikuti dengan disiplin prokes yang ketat," tegasnya. Baca Juga: Korsleting Listrik, Rumah Janda di Sukabumi Ludes Terbakar.
(nag)
tulis komentar anda