Konsumen Jabar Pesimistis dengan Perekonomian ke Depan
Kamis, 11 Juni 2020 - 16:50 WIB
BANDUNG - Konsumen Jawa Barat menunjukkan pesimisme atas kondisi perekonomian ke depan. Pembatasan aktivitas diperkirakan masih memberi dampak terhadap perekonomian dalam beberapa bulan ke depan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, berdasarkan survei konsumen periode Mei 2020, mengindikasikan pesimisme konsumen di Jawa Barat terhadap kondisi perekonomian. Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menurun lebih dalam sebesar 77,3. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 86,9.
"Konsekuensi pencegahan persebaran COVID-19 melalui pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang berlanjut sepanjang Mei 2020 berdampak pada banyaknya sektor usaha yang belum diperbolehkan beroperasi, sehingga aktivitas ekonomi masih belum maksimal,” ujarnya. (Baca juga; Dorong Ekonomi, BI Jabar dan Pemkot Bandung Perkuat Kampung Inflasi )
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih belum bergerak ke tingkat yang optimistis, dengan lndeks Kondisi Ekonomi saat ini yang turun menjadi 47,1 dari 58.1 pada April 2020. Pesimisme konsumen terindikasi dari seluruh aspek.
"Terutama terhadap ketersediaan lapangan kerja, disusul oleh pesimisme penghasilan saat ini, dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama. Begitupun pada 6 bulan mendatang, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi iuga terindikasi melemah," beber Herawanto.
Di tengah pesimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini, konsumen memperkirakan tekanan harga pada 12 bulan mendalang (Mei 2021) relatif terjaga dibandingkan bulan sebelumnya. (Baca juga; Mei 2020 Deflasi, BI Jabar Sebut Perlu Cermati Ekonomi Jawa Barat )
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, berdasarkan survei konsumen periode Mei 2020, mengindikasikan pesimisme konsumen di Jawa Barat terhadap kondisi perekonomian. Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menurun lebih dalam sebesar 77,3. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 86,9.
"Konsekuensi pencegahan persebaran COVID-19 melalui pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang berlanjut sepanjang Mei 2020 berdampak pada banyaknya sektor usaha yang belum diperbolehkan beroperasi, sehingga aktivitas ekonomi masih belum maksimal,” ujarnya. (Baca juga; Dorong Ekonomi, BI Jabar dan Pemkot Bandung Perkuat Kampung Inflasi )
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih belum bergerak ke tingkat yang optimistis, dengan lndeks Kondisi Ekonomi saat ini yang turun menjadi 47,1 dari 58.1 pada April 2020. Pesimisme konsumen terindikasi dari seluruh aspek.
"Terutama terhadap ketersediaan lapangan kerja, disusul oleh pesimisme penghasilan saat ini, dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama. Begitupun pada 6 bulan mendatang, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi iuga terindikasi melemah," beber Herawanto.
Di tengah pesimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini, konsumen memperkirakan tekanan harga pada 12 bulan mendalang (Mei 2021) relatif terjaga dibandingkan bulan sebelumnya. (Baca juga; Mei 2020 Deflasi, BI Jabar Sebut Perlu Cermati Ekonomi Jawa Barat )
(wib)
tulis komentar anda