Diterjang Banjir Setinggi 1 Meter, Warga Rangkasbitung Lebak Mengungsi
Kamis, 13 Januari 2022 - 07:25 WIB
PANDEGLANG - Warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, dilanda kepanikan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman, saat banjir setinggi satu meter menerjang permukiman mereka, Kamis (13/1/2022) dini hari.
Baca Juga: Warga Rengkasbitung Terpaksa Mengungsi Akibat Dikepung Banjir
Salah satu lokasi terparah dampak banjir tersebut ada di Kampung Komplek Pendidikan. Banjir tersebut disebabkan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak Rabu (12/1/2022) sore hingga malam.
Diduga tidak berfungsinya saluran drainase, memperparah ketinggian banjir. Luapan banjir juga menyulitkan pengendara melintasi jalanan yang tergenang. "Ketinggian banjir mencapai satu meter. Khawatir banjir kian tinggi, sebagian warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Majid, warga Rangkasbitung.
Warga lainnya, Arbain mengaku, seluruh isi rumahnya terendam banjir dan tak sempat menyelamatkannya. "Warga memilih mengungsi, karena khawatir air semakin naik dan menyulitkan untuk evakuasi. Warga mengungsi secara mandiri," ungkapnya.
Saat ini warga membutuhkan selimut dan makanan ringan, karena seluruh isi rumah warga sudah terendam banjir. Warga berharap pemerintah memikirkan solusi terbaik agar banjir tidak kembali terjadi, pasalnya sejak adanya pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, permukiman mereka sering kebanjiran.
Baca Juga: Warga Rengkasbitung Terpaksa Mengungsi Akibat Dikepung Banjir
Salah satu lokasi terparah dampak banjir tersebut ada di Kampung Komplek Pendidikan. Banjir tersebut disebabkan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak Rabu (12/1/2022) sore hingga malam.
Diduga tidak berfungsinya saluran drainase, memperparah ketinggian banjir. Luapan banjir juga menyulitkan pengendara melintasi jalanan yang tergenang. "Ketinggian banjir mencapai satu meter. Khawatir banjir kian tinggi, sebagian warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Majid, warga Rangkasbitung.
Baca Juga
Warga lainnya, Arbain mengaku, seluruh isi rumahnya terendam banjir dan tak sempat menyelamatkannya. "Warga memilih mengungsi, karena khawatir air semakin naik dan menyulitkan untuk evakuasi. Warga mengungsi secara mandiri," ungkapnya.
Saat ini warga membutuhkan selimut dan makanan ringan, karena seluruh isi rumah warga sudah terendam banjir. Warga berharap pemerintah memikirkan solusi terbaik agar banjir tidak kembali terjadi, pasalnya sejak adanya pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, permukiman mereka sering kebanjiran.
(eyt)
tulis komentar anda