Passiliran, Tradisi Unik Pemakaman Bayi di Toraja Disimpan di Dalam Pohon Tarra
Rabu, 12 Januari 2022 - 19:15 WIB
TANA TORAJA - Selain tradisi Ma’nene , ritual mistis mayat berjalan di Tana Toraja , masih ada lagi peninggalan leluhur setempat yang tak kalah unik dan tidak dijumpai di daerah lain yang dikenal ritual Passiliran.
Passiliran adalah tradisi pemakaman unik bagi bayi-bayi yang meninggal dunia di Toraja. Jika di daerah bayi dimakamkan seperti orang dewasa pada umumnya di liang lahat, tidak demikian di kalangan masyarakat Toraja.
Ritual Passiliran merupakan tradisi pemakaman jenazah bayi dengan cara dimasukkan ke dalam pohon tarra yang berukuran besar.
Bayi yang meninggal dunia haruslah berusia kurang dari enam bulan serta belum mempunyai gigi. Jenazah bayi diletakkan di lubang pohon tanpa menggunakan pembungkus satu pun.
Cara meletakkannya juga berdasarkan pada sistem kasta. Semakin tinggi kasta, maka jenazah bayi tersebut akan diletakkan di bagian atas pohon.
Pohon tarra sengaja digunakan dalam upacara ini karena mengandung banyak getah yang diartikan sebagai air susu ibu (ASI).
Sementara lubang pohon dianggap sebagai rahim ibu. Masyarakat percaya bahwa bayi yang sudah meninggal dunia dapat terlahir kembali di rahim ibu yang sama.
Baca pembahasan mengenai Tradisi Unik selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/tradisi-unik
Passiliran adalah tradisi pemakaman unik bagi bayi-bayi yang meninggal dunia di Toraja. Jika di daerah bayi dimakamkan seperti orang dewasa pada umumnya di liang lahat, tidak demikian di kalangan masyarakat Toraja.
Ritual Passiliran merupakan tradisi pemakaman jenazah bayi dengan cara dimasukkan ke dalam pohon tarra yang berukuran besar.
Bayi yang meninggal dunia haruslah berusia kurang dari enam bulan serta belum mempunyai gigi. Jenazah bayi diletakkan di lubang pohon tanpa menggunakan pembungkus satu pun.
Cara meletakkannya juga berdasarkan pada sistem kasta. Semakin tinggi kasta, maka jenazah bayi tersebut akan diletakkan di bagian atas pohon.
Pohon tarra sengaja digunakan dalam upacara ini karena mengandung banyak getah yang diartikan sebagai air susu ibu (ASI).
Sementara lubang pohon dianggap sebagai rahim ibu. Masyarakat percaya bahwa bayi yang sudah meninggal dunia dapat terlahir kembali di rahim ibu yang sama.
Baca pembahasan mengenai Tradisi Unik selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/tradisi-unik
(nic)
tulis komentar anda