Pendidikan dan Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa

Rabu, 05 Januari 2022 - 03:15 WIB
"Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena memiliki akal dan pikiran yang berbasis cinta, kasih dan sayang. Maka perbuatan kepada manusia lainnya juga semestinya atas nama tersebut. Ini yang mesti ditanamkan agar pemahaman itu semakin kuat," ujarnya.

Mahmudi menjelaskan, dari sudut pandang ajaran Islam sejatinya toleransi adalah keniscayaan. Konseprahmatal lil ‘alamin, memiliki arti agama yang mengayomi seluruh alam. Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati bukan memaksa.

"Karena keragamaan umat manusia dalam beragama adalah kehendak Allah SWT. Menolak keragaman, maka sama halnya menolak kehendak Allah SWT. Maka titik temu dalam keragaman adalah toleransi dalam bentuk moderasi atau menjadi titik tengah," lanjutnya.

Selain itu, perlu peran tokoh agama, adat, dan masyarakat untuk bisa ikut terjun bersama mendorong moderasi beragama kepada umat atau pengikutnya.

"Saya pun yakin para pengikutnya dan simpatisannya itu juga akan melakukan hal yang sama seperti yang sudah dicontohkan para tokoh atau pemimpinnya itu tadi mengenai betapa pentingnya saling bertoleransi antas sesama umat dan juga masyarakat lainnya," ujar Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI).

Dia optimistis pada 2022 ini bisa menjadi tahun toleransi dan moderasi beragama.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content