Horor! Hobi Nyeleneh Pria Tulungagung Bikin Bergidik, Koleksi Keranda Mayat hingga Tali Pocong
Rabu, 29 Desember 2021 - 09:39 WIB
Anda akan terkejut lantaran ada lima pintu gerbang yang dapat dimasuki saat menuju rumah Sutarji. Dua gerbang menuju koleksi bangunan rumah yang digunakan menampilkan koleksi benda - benda unik miliknya. Tiga gerbang lagi merupakan area masuk ke rumah utama, dalam hal ini ruang tamu dan ruang keluarga. Tetapi sebenarnya seluruh bagian rumah Sutarji ini tersambung satu sama lain dengan luas hampir 280 meter persegi.
Memasuki rumah dari sisi selatan rumahnya, keunikan rumah kian terasa. Apalagi beberapa ukiran telah menyambut, termasuk tulang kepala sapi yang menyambut di pintu masuk bagian selatan.
Di dalam rumah beragam koleksi benda - benda antik dan unik. Beberapa benda seperti dokar, televisi kuno, senter, jam dinding, mesin jahit, telepon kuno, keris, alat musik kuno, wayang, perabot rumah tangga kuno, hingga punden Desa Aryojeding.
Dari sekian koleksinya yang buat bulu kuduk merinding adalah koleksi 11 helai tali pocong milik orang meninggal, helm bekas korban kecelakaan, pakaian orang yang sudah meninggal dunia, menjadi koleksinya.
Sutarji mengaku ia menyukai mengoleksi benda - benda antik sejak puluhan tahun silam. Barang - barang itu ia dapat dari berbagai wilayah di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
"Banyak yang beli, kadang orang ke sini bawa barang saya beli, kalau nggak gitu dikasih info di rumahnya orang terus saya datangi saya beli, tapi ada yang nggak boleh beli. Tapi kebanyakan beli," ucapnya ditemui MPI.
Namun hobinya mengoleksi benda-benda antik dan berhubungan dengan kematian ini awalnya juga mendapat pertentangan dari istri dan anak - anaknya. Namun untuk merayu meyakinkan sang istri, ia mencoba membagi rumahnya.
"Awalnya istri ya gak terima, lalu tak buatkan rumah tiga petak di depan itu khusus untuk istri dan anak - anak, nah yang belakang ini saya pakai untuk menyimpan benda - benda ini," tuturnya.
Tetapi lambat laun hobi Sutarji ini mendapat respon positif dari istri dan anaknya. Bahkan hingga kedua anaknya menikah dan ia mempunyai cucu, keluarganya tak lagi mempermasalahkan hobi nyelenehnya.
Menurutnya, benda - benda antik yang dikoleksinya ini menjadi semacam hiburan tersendiri bagi pria dengan dua orang anak ini. "Di rumah ini kan tinggal berdua sama istri, ya untuk hiburan saja, saya suka soalnya. Kalau anak sekarang di Surabaya yang kedua, yang pertama di Ngunut, Tulungagung," bebernya.
Memasuki rumah dari sisi selatan rumahnya, keunikan rumah kian terasa. Apalagi beberapa ukiran telah menyambut, termasuk tulang kepala sapi yang menyambut di pintu masuk bagian selatan.
Di dalam rumah beragam koleksi benda - benda antik dan unik. Beberapa benda seperti dokar, televisi kuno, senter, jam dinding, mesin jahit, telepon kuno, keris, alat musik kuno, wayang, perabot rumah tangga kuno, hingga punden Desa Aryojeding.
Dari sekian koleksinya yang buat bulu kuduk merinding adalah koleksi 11 helai tali pocong milik orang meninggal, helm bekas korban kecelakaan, pakaian orang yang sudah meninggal dunia, menjadi koleksinya.
Sutarji mengaku ia menyukai mengoleksi benda - benda antik sejak puluhan tahun silam. Barang - barang itu ia dapat dari berbagai wilayah di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
"Banyak yang beli, kadang orang ke sini bawa barang saya beli, kalau nggak gitu dikasih info di rumahnya orang terus saya datangi saya beli, tapi ada yang nggak boleh beli. Tapi kebanyakan beli," ucapnya ditemui MPI.
Namun hobinya mengoleksi benda-benda antik dan berhubungan dengan kematian ini awalnya juga mendapat pertentangan dari istri dan anak - anaknya. Namun untuk merayu meyakinkan sang istri, ia mencoba membagi rumahnya.
"Awalnya istri ya gak terima, lalu tak buatkan rumah tiga petak di depan itu khusus untuk istri dan anak - anak, nah yang belakang ini saya pakai untuk menyimpan benda - benda ini," tuturnya.
Tetapi lambat laun hobi Sutarji ini mendapat respon positif dari istri dan anaknya. Bahkan hingga kedua anaknya menikah dan ia mempunyai cucu, keluarganya tak lagi mempermasalahkan hobi nyelenehnya.
Menurutnya, benda - benda antik yang dikoleksinya ini menjadi semacam hiburan tersendiri bagi pria dengan dua orang anak ini. "Di rumah ini kan tinggal berdua sama istri, ya untuk hiburan saja, saya suka soalnya. Kalau anak sekarang di Surabaya yang kedua, yang pertama di Ngunut, Tulungagung," bebernya.
tulis komentar anda