Hadiri Muktamar, Khofifah Ajak Kader NU Perkuat Persatuan Antar Umat
Rabu, 22 Desember 2021 - 16:26 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berharap Nahdlatul Ulama (NU) tetap menjadi perekat persaudaraan antar umat Islam. Pasalnya, persatuan dan kesatuan menjadi menjadi pondasi bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
"NU harus tetap menjadi motor penguatan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Sebab, persatuan dan kesatuan merupakan modal utama yang mengiringi pembangunan bangsa dan negara," kata Khofifah saat menghadiri acara Muktamar NU ke 34 di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Lampung, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Perceraian di Surabaya Capai 5.198 Kasus, Didominasi Gugatan Pihak Istri
Ketua umum PP Muslimat NU itu menjelaskan, Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara lain. Lebih dari 700 suku yang bisa hidup selaras dan berdampingan. Menurutnya, model kehidupan tersebut yang harus dipertahankan.
‘’NU harus menjadi bagian dalam mempertahankan role model dalam membangun soliditas dan solidaritas diantara keberagaman yang sudah ada,’’ ucapnya.
Khofifah menambahkan, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini beragam. Antara lain kekuatan persaudaraan, persatuan dan kesatuan serta transformasi digital yang sudah menjadi bagian dari tuntutan kehidupan.
"Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam) harus diwujudkan. Ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia) juga harus dikembangkan," imbuhnya.
Baca juga: Dramatis! Detik-detik Bus Sarat Muatan Nyaris Tertabrak Kereta, Penumpang Panik Berhamburan
Tantangan lain, lanjut dia, adalan transformasi digital. Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengungkapkan pola kehidupan saat ini yang masuk era society 5.0. Yakni perilaku dimana digitalisasi menjadi bagian dari kehidupan manusia.
"Kondisi ini berbeda dengan masa sebelumnya, digitalisasi hanya pendamping manusia dalam menjalani kehidupan. Tetapi ke depan digitalisasi menempati peran signifikan dalam berbagai kehidupan," ujarnya.
Diketahui, Muktamar NU ke 34 dibuka Presiden RI Joko Widodo. Pada pembukaan Muktamar tersebut, Presiden mengapresiasi potensi kader NU yang memiliki kecerdasan luar biasa. Pemerintah siap memfasilitasi potensi tersebut melalui konsensi pada berbagai bidang.
"Mari Kita sukseskan Muktamar ini. Sehingga NU bisa menjadi bagian dalam membangun kemandirian warga untuk kesejahreraan masyarakat sekaligus mewujudkan perdamaian dunia," pungkas Khofifah.
"NU harus tetap menjadi motor penguatan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Sebab, persatuan dan kesatuan merupakan modal utama yang mengiringi pembangunan bangsa dan negara," kata Khofifah saat menghadiri acara Muktamar NU ke 34 di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Lampung, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Perceraian di Surabaya Capai 5.198 Kasus, Didominasi Gugatan Pihak Istri
Ketua umum PP Muslimat NU itu menjelaskan, Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara lain. Lebih dari 700 suku yang bisa hidup selaras dan berdampingan. Menurutnya, model kehidupan tersebut yang harus dipertahankan.
‘’NU harus menjadi bagian dalam mempertahankan role model dalam membangun soliditas dan solidaritas diantara keberagaman yang sudah ada,’’ ucapnya.
Khofifah menambahkan, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini beragam. Antara lain kekuatan persaudaraan, persatuan dan kesatuan serta transformasi digital yang sudah menjadi bagian dari tuntutan kehidupan.
"Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam) harus diwujudkan. Ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia) juga harus dikembangkan," imbuhnya.
Baca juga: Dramatis! Detik-detik Bus Sarat Muatan Nyaris Tertabrak Kereta, Penumpang Panik Berhamburan
Tantangan lain, lanjut dia, adalan transformasi digital. Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengungkapkan pola kehidupan saat ini yang masuk era society 5.0. Yakni perilaku dimana digitalisasi menjadi bagian dari kehidupan manusia.
"Kondisi ini berbeda dengan masa sebelumnya, digitalisasi hanya pendamping manusia dalam menjalani kehidupan. Tetapi ke depan digitalisasi menempati peran signifikan dalam berbagai kehidupan," ujarnya.
Diketahui, Muktamar NU ke 34 dibuka Presiden RI Joko Widodo. Pada pembukaan Muktamar tersebut, Presiden mengapresiasi potensi kader NU yang memiliki kecerdasan luar biasa. Pemerintah siap memfasilitasi potensi tersebut melalui konsensi pada berbagai bidang.
"Mari Kita sukseskan Muktamar ini. Sehingga NU bisa menjadi bagian dalam membangun kemandirian warga untuk kesejahreraan masyarakat sekaligus mewujudkan perdamaian dunia," pungkas Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda