Petani di Bone Rakit Hydraulic Ram Pump, Pompa Air Tanpa Bahan Bakar
Selasa, 09 Juni 2020 - 10:39 WIB
MAKASSAR - Tiga orang petani dari Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone merakit sistem irigasi dengan pompa air tanpa bahan bakar atau hydraulic ram pump (hydrant). Inovasi itu pun mendapat respons positif dari Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dikutip dari laman Pemprov Sulsel , Andi Sudirman Sulaiman secara khusus meninjau langsung hydraulic ram pump buatan petani tersebut Senin, 8 Juni kemarin.
Hydraulic ram pump merupakan pompa air yang dijalankan dengan tenaga air itu sendiri. Bekerja seperti transformator hidrolik, di mana air yang masuk ke dalam pompa, yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu, menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi, namun dengan debit yang lebih kecil.
Salah satu dari tiga petani yang merakitnya adalah Kamaruddin. Lelaki yang akrab dipanggil Udin itu, juga telah membuat traktor yang dikendalikan dengan remot kontrol.
Dalam peninjauannya itu, Wagub Sulsel turun langsung meninjau pompa yang dipasang di sumber air. Hingga melihat langsung ke area persawahan yang teraliri air dari pompa tersebut.
Wagub pun mengapresiasi hasil kerja para petani itu. Dengan pompa tersebut, bisa membantu mengairi sawah hingga seluas enam hektare.
“Sistem irigasi pompa ini tanpa bahan bakar dan listrik. Ini adalah hydraulic ram pump dengan efek water hammer system dan memanfaatkan perbedaan ketinggian air serta dua valve buka tutup,” jelas Andi Sudirman.
Lebih jauh dijelaskan, pompa ini bekerja seperti transformator. Di mana dengan menyedot air dari sumber air itu, lalu mengaliri ke sawah melalui pipa. Kapasitas pompa ini bisa mengairi sawah hingga enam hektare, dengan head pump (ketinggian) sekitar 10-15 meter.
Menurut Wagub, hydraulic ram pump ini sangat berguna, khususnya bagi petani. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 .
“Menanam di masa pandemi untuk menjaga ketahanan dan produksi padi,” ujarnya.
Dikutip dari laman Pemprov Sulsel , Andi Sudirman Sulaiman secara khusus meninjau langsung hydraulic ram pump buatan petani tersebut Senin, 8 Juni kemarin.
Hydraulic ram pump merupakan pompa air yang dijalankan dengan tenaga air itu sendiri. Bekerja seperti transformator hidrolik, di mana air yang masuk ke dalam pompa, yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu, menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi, namun dengan debit yang lebih kecil.
Salah satu dari tiga petani yang merakitnya adalah Kamaruddin. Lelaki yang akrab dipanggil Udin itu, juga telah membuat traktor yang dikendalikan dengan remot kontrol.
Dalam peninjauannya itu, Wagub Sulsel turun langsung meninjau pompa yang dipasang di sumber air. Hingga melihat langsung ke area persawahan yang teraliri air dari pompa tersebut.
Wagub pun mengapresiasi hasil kerja para petani itu. Dengan pompa tersebut, bisa membantu mengairi sawah hingga seluas enam hektare.
“Sistem irigasi pompa ini tanpa bahan bakar dan listrik. Ini adalah hydraulic ram pump dengan efek water hammer system dan memanfaatkan perbedaan ketinggian air serta dua valve buka tutup,” jelas Andi Sudirman.
Lebih jauh dijelaskan, pompa ini bekerja seperti transformator. Di mana dengan menyedot air dari sumber air itu, lalu mengaliri ke sawah melalui pipa. Kapasitas pompa ini bisa mengairi sawah hingga enam hektare, dengan head pump (ketinggian) sekitar 10-15 meter.
Menurut Wagub, hydraulic ram pump ini sangat berguna, khususnya bagi petani. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 .
“Menanam di masa pandemi untuk menjaga ketahanan dan produksi padi,” ujarnya.
(luq)
tulis komentar anda