Cegah COVID-19, Warga AS Disebut Ramai-ramai Minum Pemutih Pakaian

Selasa, 09 Juni 2020 - 08:53 WIB
Praktik berbahaya dilakukan penduduk Amerika Serikat agar terhindar dari virus corona, COVID-19. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
WASHINGTON - Praktik berbahaya dilakukan penduduk Amerika Serikat agar terhindar dari virus corona, COVID-19. Mereka ramai-ramai meminum larutan pemutih pakaian, sabun hingga cairan pembersih lainnya

Tindakan beresiko ini terungkap berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Pada bulan April, Presiden AS, Donald Trump menimbulkan kontroversi dengan pernyataan bahwa orang Amerika harus menyuntik diri dengan disinfektan untuk melindungi diri dari virus Corona, komentar yang menurut Trump salah diartikan oleh warga AS.

Baca : AS Klaim Punya Bukti China Coba Sabotase Pengembangan Vaksin Covid-19

Menurut survei CDC, tampaknya orang Amerika lainnya memiliki ide serupa, dengan survei organisasi menunjukkan 60 persen telah mulai membersihkan rumah mereka lebih sering dan menggunakan pemutih yang berbahaya, dan produk desinfektan beracun lainnya.



CDC mensurvei 502 orang dewasa di AS untuk berbagai kegiatan yang melibatkan disinfektan menyusul peningkatan tajam dalam panggilan ke pusat penanganan racun terkait dengan paparan terhadap pembersih dan disinfektan sejak awal pandemi Covid-19.

"39 persen responden sengaja terlibat dalam setidaknya satu praktik berisiko tinggi yang tidak direkomendasikan oleh CDC untuk pencegahan penularan Covid-19," bunyi laporan CDC, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (09/06/2020).

Praktik berisiko tinggi yang terdaftar oleh CDC termasuk, menggunakan pemutih pada bahan makanan, menggunakan produk pembersih dan disinfektan rumah tangga di tangan atau kulit, menyemprotkan pembersih atau disinfektan ke tubuh, menghirup uap dari pembersih rumah tangga atau disinfektan, berkumur atau minum larutan pemutih encer, sabun atau cairan pembersih lainya.

Baca Juga :Kapal Siluman Rusia Kini Siap Terjun Dalam Misi Perang
Halaman :