Peningkatan Profesionalisme Jadi Bahasan MKPSM Kalsel di Barito Kuala
Jum'at, 10 Desember 2021 - 14:56 WIB
MARABAHAN - Kabupaten Barito Kuala menjadi tuan rumah Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Menengah (MKPSM) 2021 se-Kalimantan Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Selidah Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Setdakab Batola) ini dibuka Bupati Noormiliyani AS, Rabu (8/12/2021).
Pada kesempatan pembukaan, bupati perempuan pertama di Kalimantan Selatan (Kalsel) ini juga memberikan cindera mata bagi pengawas yang memasuki masa purna tugas. Pembukan MKPSM yang diikuti para pengawas sekolah menengah di Kalsel ini diawali dengan suguhan tarian dari Sanggar Wasaka SMPN 3 Marabahan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Barito Kuala Sumarji menyampaikan, pelaksanaan MKPSM ini sempat tertunda pada 2020 karena pandemi Covid-19 dan baru bisa dilaksanakan di 2021 ini lantaran situasi sudah mereda. Ia menjelaskan, kegiatan ini bisa terlaksana tidak terlepas adanya atensi dari Bupati Noormiliyani AS kepada dunia pendidikan di Barito Kuala.
Sumarji mengutarakan, ke depan pengawas tidak hanya di tingkat SMP namun juga SD dan PAUD sehingga anggota MKPSM mungkin akan bertambah dan namanya menjadi MKPS. Pernyataan Sumarji ini juga dibenarkan Ketua MKPSM Kalsel Susilo Rochmanhadi. Menurutnya, jika benar terwujud nanti, nama MKPSM cukup menjadi Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) saja. "Kalau sekarang hanya seratusan, nanti mungkin bisa mencapai 600 anggota,” ucapnya.
Susilo tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati Noormiliyani serta disdik sehingga acara ini dapat berlangsung.
Bupati Noormiliyani menyambut baik atas digelarnya kegiatan ini. Ia menilai MKPSM cukup penting untuk mengakomodir sekaligus menyimpulkan harapan para peserta musyawarah. “Komitmen bersama melalui musyawarah sangat penting untuk kemajuan dunia penddikan di Kalsel,” katanya.
Wanita yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini berharap, melalui musyawarah para pengawas, memperluas wawasan, mampu meningkatkan kemampuan profesional, serta dapat menjalin kerja sama untuk menjalankan tugas pokok sebagai supervisor akademik dan manajerial.
“Keberhasilan peningkatan kapasitas kompetensi pendidik menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan,” tutupnya. CM
Pada kesempatan pembukaan, bupati perempuan pertama di Kalimantan Selatan (Kalsel) ini juga memberikan cindera mata bagi pengawas yang memasuki masa purna tugas. Pembukan MKPSM yang diikuti para pengawas sekolah menengah di Kalsel ini diawali dengan suguhan tarian dari Sanggar Wasaka SMPN 3 Marabahan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Barito Kuala Sumarji menyampaikan, pelaksanaan MKPSM ini sempat tertunda pada 2020 karena pandemi Covid-19 dan baru bisa dilaksanakan di 2021 ini lantaran situasi sudah mereda. Ia menjelaskan, kegiatan ini bisa terlaksana tidak terlepas adanya atensi dari Bupati Noormiliyani AS kepada dunia pendidikan di Barito Kuala.
Sumarji mengutarakan, ke depan pengawas tidak hanya di tingkat SMP namun juga SD dan PAUD sehingga anggota MKPSM mungkin akan bertambah dan namanya menjadi MKPS. Pernyataan Sumarji ini juga dibenarkan Ketua MKPSM Kalsel Susilo Rochmanhadi. Menurutnya, jika benar terwujud nanti, nama MKPSM cukup menjadi Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) saja. "Kalau sekarang hanya seratusan, nanti mungkin bisa mencapai 600 anggota,” ucapnya.
Susilo tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati Noormiliyani serta disdik sehingga acara ini dapat berlangsung.
Bupati Noormiliyani menyambut baik atas digelarnya kegiatan ini. Ia menilai MKPSM cukup penting untuk mengakomodir sekaligus menyimpulkan harapan para peserta musyawarah. “Komitmen bersama melalui musyawarah sangat penting untuk kemajuan dunia penddikan di Kalsel,” katanya.
Wanita yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini berharap, melalui musyawarah para pengawas, memperluas wawasan, mampu meningkatkan kemampuan profesional, serta dapat menjalin kerja sama untuk menjalankan tugas pokok sebagai supervisor akademik dan manajerial.
“Keberhasilan peningkatan kapasitas kompetensi pendidik menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan,” tutupnya. CM
(ars)
tulis komentar anda