Sejumlah Titik Pemukiman Warga Mulai Terendam Banjir

Minggu, 05 Desember 2021 - 19:09 WIB
Meski begitu, sejauh ini belum ada masyarakat yang mengungsi di Kecamatan Tamalanrea. Rezha menyebut para warga masih bertahan di rumah masing-masing yang kondisinya cenderung cukup tinggi.

“Mudah-mudahan tidak tinggi sekali. Kita berharap curah hujan bisa menurun. Berharap juga air laut tidak pasang supaya tidak semakin parah kondisinya,” ucapnya.



Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayh IV Makassar, Darmawan mengatakan dalam beberapa hari ke depan cuaca di Sulawesi Selatan cukup ekstrem. Hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi terjadi.

“Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan terjadinya peningkatan aklivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah, pola pertemuan massa udara (konvergensi) dari Laut Jawa hingga Sulawesi, dan meningkatnya anomali suhu muka laut di wilayah Selat Makassar dan Teluk Bone,” paparnya.

Kondisi ini diprediksi akan terjadi mulai 5-7 Desember. Hujan dengan intensitas sedang hingga Iebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian Barat meliputi Pinrang, Parepare. Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Makassar, dan Takalar.

Kemudian di wilayah Sulawesi Selatan bagian Tengah meliputi Soppeng dan Sidenreng Rappang. Wilayah Sulawesi Selatan bagian Utara meliputi Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara dan Tana Toraja.

“Serta ada potensi angin kencang di pesisir barat, selatan, dan utara Sulawesi Selatan. Selain itu masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” kata dia.

MBKG Wilayah IV Makassar juga telah mengeluarkan peringatan dini terhadap 16 kabupaten/kota yang akan terdampak cuaca buruk. Yakni Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Palopo, Toraja Utara, Tana Toraja, Enrekang, Sidrap, Pinrang, Pare-Pare, Barru, Pangkep dan Kepulauan, Maros, Gowa, Makassar, dan Takalar.

“Potensi bencana yang bisa terjadi antara lain banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, meluapnya area tambak budi daya, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran,” ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content