Kodam Udayana Buka Akses Air Bersih untuk Warga Bali di Pegunungan
Rabu, 01 Desember 2021 - 11:52 WIB
DENPASAR - Pulau Bali memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di dunia karena keelokan budaya dan keindahan alamnya. Namun di balik pantainya yang indah, masih ada desa di Pulau Dewata yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Salah satunya Desa Wanagiri di Kabupaten Buleleng. Tokoh masyarakat setempat, Nyoman Widiada, mengungkapkan, desanya acap kali mengalami krisis air bersih karena kesulitan akses.
Nyoman menjelaskan, desanya yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut harus memanfaatkan air dari Danau Buyan yang memiliki jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
baca juga: Suami Ditahan Karena Narkoba, Istri Jadi Maling Spesialis Bobol Rumah Kosong
Demi mendapatkan air bersih, mereka harus menarik air dari Danau Buyan dengan mesin lempar. Warga desa secara mandiri maupun berkelompok, menggunakan biaya masing-masing untuk membeli mesin pompa dan bensin untuk menjalankan mesin yang hanya mampu menarik air sejauh 400 meter.
"Demi mendapatkan air bersih, kami harus naik turun gunung dengan kemiringan 80 derajat hanya guna mendapatkan air dari mesin pompa. Dengan jarak tempuh cukup jauh dan medan yang berat, warga desa harus mengambil air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja," papar Nyoman, Rabu (1/12/2021).
Permasalahan itu menjadi dilema tersendiri yang dihadapi warga desa. Karena air dari Danau Buyan itu mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan seperti minum, kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan memasak, serta untuk kebutuhan pertanian serta peternakan.
Karena persoalan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat tadi akhirnya warga Desa Wanagiri harus rela merogoh kocek untuk membeli air galon setiap hari dengan harga sekitar Rp12.000 demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kasihan juga melihatnya tapi mau bagaimana lagi, daripada membahayakan mereka untuk setiap hari menjalani medan berat," ucapnya.
Salah satunya Desa Wanagiri di Kabupaten Buleleng. Tokoh masyarakat setempat, Nyoman Widiada, mengungkapkan, desanya acap kali mengalami krisis air bersih karena kesulitan akses.
Nyoman menjelaskan, desanya yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut harus memanfaatkan air dari Danau Buyan yang memiliki jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
baca juga: Suami Ditahan Karena Narkoba, Istri Jadi Maling Spesialis Bobol Rumah Kosong
Demi mendapatkan air bersih, mereka harus menarik air dari Danau Buyan dengan mesin lempar. Warga desa secara mandiri maupun berkelompok, menggunakan biaya masing-masing untuk membeli mesin pompa dan bensin untuk menjalankan mesin yang hanya mampu menarik air sejauh 400 meter.
"Demi mendapatkan air bersih, kami harus naik turun gunung dengan kemiringan 80 derajat hanya guna mendapatkan air dari mesin pompa. Dengan jarak tempuh cukup jauh dan medan yang berat, warga desa harus mengambil air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja," papar Nyoman, Rabu (1/12/2021).
Permasalahan itu menjadi dilema tersendiri yang dihadapi warga desa. Karena air dari Danau Buyan itu mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan seperti minum, kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan memasak, serta untuk kebutuhan pertanian serta peternakan.
Karena persoalan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat tadi akhirnya warga Desa Wanagiri harus rela merogoh kocek untuk membeli air galon setiap hari dengan harga sekitar Rp12.000 demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kasihan juga melihatnya tapi mau bagaimana lagi, daripada membahayakan mereka untuk setiap hari menjalani medan berat," ucapnya.
tulis komentar anda