Kodam Udayana Buka Akses Air Bersih untuk Warga Bali di Pegunungan
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pulau Bali memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di dunia karena keelokan budaya dan keindahan alamnya. Namun di balik pantainya yang indah, masih ada desa di Pulau Dewata yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Salah satunya Desa Wanagiri di Kabupaten Buleleng. Tokoh masyarakat setempat, Nyoman Widiada, mengungkapkan, desanya acap kali mengalami krisis air bersih karena kesulitan akses.
Nyoman menjelaskan, desanya yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut harus memanfaatkan air dari Danau Buyan yang memiliki jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
baca juga: Suami Ditahan Karena Narkoba, Istri Jadi Maling Spesialis Bobol Rumah Kosong
Demi mendapatkan air bersih, mereka harus menarik air dari Danau Buyan dengan mesin lempar. Warga desa secara mandiri maupun berkelompok, menggunakan biaya masing-masing untuk membeli mesin pompa dan bensin untuk menjalankan mesin yang hanya mampu menarik air sejauh 400 meter.
"Demi mendapatkan air bersih, kami harus naik turun gunung dengan kemiringan 80 derajat hanya guna mendapatkan air dari mesin pompa. Dengan jarak tempuh cukup jauh dan medan yang berat, warga desa harus mengambil air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja," papar Nyoman, Rabu (1/12/2021).
Permasalahan itu menjadi dilema tersendiri yang dihadapi warga desa. Karena air dari Danau Buyan itu mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan seperti minum, kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan memasak, serta untuk kebutuhan pertanian serta peternakan.
Karena persoalan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat tadi akhirnya warga Desa Wanagiri harus rela merogoh kocek untuk membeli air galon setiap hari dengan harga sekitar Rp12.000 demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kasihan juga melihatnya tapi mau bagaimana lagi, daripada membahayakan mereka untuk setiap hari menjalani medan berat," ucapnya.
Kondisi itu tidak hanya dialami oleh Desa Wanagiri. Isu yang sama juga terjadi di Desa Rendang di Kabupaten Karangasem, Desa Penglumbaran di Kabupaten Bangli; Desa Tampaksiring di Kabupaten Gianyar; serta Desa Tembeling di Kabupaten Klungkung yang juga belum memiliki akses air bersih yang mudah dicapai warga.
Desa Rendang mengalami kesulitan memperoleh air bersih sebagian besar dikarenakan terbatasnya sumber air dan lokasi desa yang berada di atas ketinggian dengan kondisi kontur tanah yang kering. Berbagai faktor tersebut membuat masyarakat harus melewati jalan berkelok dengan beban air jika ingin mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan IDEP Selaras Alam atau IDEP Foundation, termasuk di Desa Penglumbaran, ditemukan fakta bahwa muka air tanah di beberapa wilayah di Bali terutama di wilayah bagian selatan telah mengalami penurunan hingga lebih dari 50 meter dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Kekurangan air bersih juga berdampak terhadap para petani di Desa Tampaksiring dengan kebanyakan sumber mata air berada di bawah area persawahan. Hal itu mengakibatkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air untuk sawah mereka.
Salah satu yang bisa dibilang cukup beruntung dibandingkan empat desa lain adalah Desa Tembeling, yang mempunyai sumber air meski jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman menyulitkan warga desa karena harus menuruni ratusan anak tangga untuk mengambil air.
Baca juga: Bentrok Suporter Persip Pekalongan dan Persibat Batang, 10 Orang Ditetapkan Tersangka
Usaha Membuka Akses Air Bersih
Sejumlah langkah dilakukan untuk mengatasi isu air bersih yang dialami oleh beberapa desa itu. Salah satunya dilakukan oleh Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana yang berkolaborasi dengan Shopee pada Juli 2021 untuk melakukan pembangunan pompa air di lima titik desa tersebut.
Dukungan itu adalah bagian dari program Shopee Untuk Negeri yang diusung bersama Pangdam Udayana untuk membantu masyarakat setempat mendapatkan bantuan akses air bersih. Kegiatan itu untuk membantu hampir 1.800 kepala keluarga untuk mendapatkan akses air bersih.
Hasilnya, masyarakat desa di lima titik tersebut mulai merasakan perbedaan signifikan di dalam berbagai aspek. Hal itu diakui oleh Nyoman yang menyampaikan bahwa masyarakat Desa Wanagiri menyambut baik instalasi pompa tersebut.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kodam IX Udayana yang mempermudah warga untuk mendapatkan akses air bersih. Menurut Nyoman, pompa hidran itu berhasil mencukupi kebutuhan air bersih untuk sekitar 70 kepala keluarga di desanya.
Kehadiran pompa tersebut juga dapat meringankan beban masyarakat desa untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Adanya pompa tersebut diharapkan dapat mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat di desa itu. Sedangkan untuk perawatannya akan terus dilakukan bersama-sama agar dapat terus menjadi sumber air bersih bersih.
Pompa itu juga akan terus dijaga dengan baik oleh masyarakat, meski perawatan awal masih membutuhkan bantuan dari TNI. "Masyarakat sangat bergembira dan berterima kasih dengan adanya pembangunan pompa air untuk mereka," tutur Nyoman.
Lihat Juga: Apa Itu Kolam Pipi Monyet yang akan Dibuat Dharma Pongrekun untuk Olah Air Hujan Jadi Air Bersih?
Salah satunya Desa Wanagiri di Kabupaten Buleleng. Tokoh masyarakat setempat, Nyoman Widiada, mengungkapkan, desanya acap kali mengalami krisis air bersih karena kesulitan akses.
Nyoman menjelaskan, desanya yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut harus memanfaatkan air dari Danau Buyan yang memiliki jarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
baca juga: Suami Ditahan Karena Narkoba, Istri Jadi Maling Spesialis Bobol Rumah Kosong
Demi mendapatkan air bersih, mereka harus menarik air dari Danau Buyan dengan mesin lempar. Warga desa secara mandiri maupun berkelompok, menggunakan biaya masing-masing untuk membeli mesin pompa dan bensin untuk menjalankan mesin yang hanya mampu menarik air sejauh 400 meter.
"Demi mendapatkan air bersih, kami harus naik turun gunung dengan kemiringan 80 derajat hanya guna mendapatkan air dari mesin pompa. Dengan jarak tempuh cukup jauh dan medan yang berat, warga desa harus mengambil air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja," papar Nyoman, Rabu (1/12/2021).
Permasalahan itu menjadi dilema tersendiri yang dihadapi warga desa. Karena air dari Danau Buyan itu mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan seperti minum, kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan memasak, serta untuk kebutuhan pertanian serta peternakan.
Karena persoalan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat tadi akhirnya warga Desa Wanagiri harus rela merogoh kocek untuk membeli air galon setiap hari dengan harga sekitar Rp12.000 demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kasihan juga melihatnya tapi mau bagaimana lagi, daripada membahayakan mereka untuk setiap hari menjalani medan berat," ucapnya.
Kondisi itu tidak hanya dialami oleh Desa Wanagiri. Isu yang sama juga terjadi di Desa Rendang di Kabupaten Karangasem, Desa Penglumbaran di Kabupaten Bangli; Desa Tampaksiring di Kabupaten Gianyar; serta Desa Tembeling di Kabupaten Klungkung yang juga belum memiliki akses air bersih yang mudah dicapai warga.
Desa Rendang mengalami kesulitan memperoleh air bersih sebagian besar dikarenakan terbatasnya sumber air dan lokasi desa yang berada di atas ketinggian dengan kondisi kontur tanah yang kering. Berbagai faktor tersebut membuat masyarakat harus melewati jalan berkelok dengan beban air jika ingin mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan IDEP Selaras Alam atau IDEP Foundation, termasuk di Desa Penglumbaran, ditemukan fakta bahwa muka air tanah di beberapa wilayah di Bali terutama di wilayah bagian selatan telah mengalami penurunan hingga lebih dari 50 meter dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Kekurangan air bersih juga berdampak terhadap para petani di Desa Tampaksiring dengan kebanyakan sumber mata air berada di bawah area persawahan. Hal itu mengakibatkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air untuk sawah mereka.
Salah satu yang bisa dibilang cukup beruntung dibandingkan empat desa lain adalah Desa Tembeling, yang mempunyai sumber air meski jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman menyulitkan warga desa karena harus menuruni ratusan anak tangga untuk mengambil air.
Baca juga: Bentrok Suporter Persip Pekalongan dan Persibat Batang, 10 Orang Ditetapkan Tersangka
Usaha Membuka Akses Air Bersih
Sejumlah langkah dilakukan untuk mengatasi isu air bersih yang dialami oleh beberapa desa itu. Salah satunya dilakukan oleh Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana yang berkolaborasi dengan Shopee pada Juli 2021 untuk melakukan pembangunan pompa air di lima titik desa tersebut.
Dukungan itu adalah bagian dari program Shopee Untuk Negeri yang diusung bersama Pangdam Udayana untuk membantu masyarakat setempat mendapatkan bantuan akses air bersih. Kegiatan itu untuk membantu hampir 1.800 kepala keluarga untuk mendapatkan akses air bersih.
Hasilnya, masyarakat desa di lima titik tersebut mulai merasakan perbedaan signifikan di dalam berbagai aspek. Hal itu diakui oleh Nyoman yang menyampaikan bahwa masyarakat Desa Wanagiri menyambut baik instalasi pompa tersebut.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kodam IX Udayana yang mempermudah warga untuk mendapatkan akses air bersih. Menurut Nyoman, pompa hidran itu berhasil mencukupi kebutuhan air bersih untuk sekitar 70 kepala keluarga di desanya.
Kehadiran pompa tersebut juga dapat meringankan beban masyarakat desa untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Adanya pompa tersebut diharapkan dapat mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat di desa itu. Sedangkan untuk perawatannya akan terus dilakukan bersama-sama agar dapat terus menjadi sumber air bersih bersih.
Pompa itu juga akan terus dijaga dengan baik oleh masyarakat, meski perawatan awal masih membutuhkan bantuan dari TNI. "Masyarakat sangat bergembira dan berterima kasih dengan adanya pembangunan pompa air untuk mereka," tutur Nyoman.
Lihat Juga: Apa Itu Kolam Pipi Monyet yang akan Dibuat Dharma Pongrekun untuk Olah Air Hujan Jadi Air Bersih?
(msd)