Semen Langka dan Mahal, Ratusan Kontraktor di Simalungun Resah
Selasa, 30 November 2021 - 06:07 WIB
SIMALUNGUN - Ratusan kontraktor di Kabupaten Simalungun resah lantaran semen semakin langka dan mahal sepekan belakangan ini. Sebab, kelangkaan semen akan berdampak pada pengerjaan proyek yang tidak sesuai kontrak.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia (Gapeknas) Kabupaten Simalungun, Bernhard Damanik, Senin (29/11/2021). Dia mengatakan, kelangkaan semen membuat para kontraktor terancam tidak mampu menyelesaikan proyek yang dikerjakan sesuai kontrak.
"Proyek-proyek pemerintah, jika tidak selesai tepat waktu, kontraktor akan dikenakan denda. Apalagi ini sudah mendekati akhir tahun anggaran," ujar Bernhard.
Bernhard menambahkan, harga semen berbagai merek yang mengalami kenaikan antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu ukuran 40 kilogram, juga akan menimbulkan kerugian bagi para kontraktor jika tidak segera disikapi pemerintah.
"Para kontraktor berharap pemerintah peduli menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga semen yang tidam wajar, sehingga rekanan tidak dikorbankan dan proyek pemerintah bisa diselesaikan tepat waktu", ujar Bernhard.
Dia juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut spekulan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kelangkaan semen dan kenaikan harga yang tidak wajar. Baca Juga: Pabrik Semen Tertua Indonesia Akan Dikembangkan Sebagai Industrial Heritage
Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arifianto yang dimintai tanggapannya mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi kelangkaan semen dengan menurunkan jajaran Reskrim. "Segera ditindaklanjuti dan akan disampaikan ke jajaran Reskrim Polres Simalungun," ujar Nicolas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia (Gapeknas) Kabupaten Simalungun, Bernhard Damanik, Senin (29/11/2021). Dia mengatakan, kelangkaan semen membuat para kontraktor terancam tidak mampu menyelesaikan proyek yang dikerjakan sesuai kontrak.
"Proyek-proyek pemerintah, jika tidak selesai tepat waktu, kontraktor akan dikenakan denda. Apalagi ini sudah mendekati akhir tahun anggaran," ujar Bernhard.
Bernhard menambahkan, harga semen berbagai merek yang mengalami kenaikan antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu ukuran 40 kilogram, juga akan menimbulkan kerugian bagi para kontraktor jika tidak segera disikapi pemerintah.
"Para kontraktor berharap pemerintah peduli menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga semen yang tidam wajar, sehingga rekanan tidak dikorbankan dan proyek pemerintah bisa diselesaikan tepat waktu", ujar Bernhard.
Dia juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut spekulan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kelangkaan semen dan kenaikan harga yang tidak wajar. Baca Juga: Pabrik Semen Tertua Indonesia Akan Dikembangkan Sebagai Industrial Heritage
Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arifianto yang dimintai tanggapannya mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi kelangkaan semen dengan menurunkan jajaran Reskrim. "Segera ditindaklanjuti dan akan disampaikan ke jajaran Reskrim Polres Simalungun," ujar Nicolas.
(don)
tulis komentar anda