Kabut Gelap Gajah Mada di Trowulan yang Butakan Musuh Majapahit

Jum'at, 26 November 2021 - 06:48 WIB


Dalam Serat Pararaton, disebutkan bahwa dari sekian banyak pemberontakan yang paling berbahaya di pemerintahan Jayanegara adalah pemberontakan Ra Kuti yang mendapat dukungan dari Ra Yuyu, Ra Tanca, Winehsuka (1319).

Pemberontakan ini berhasil mengusir Jayanegara keluar dari Kerajaan Majapahit bersama keluarganya dan mengungsi ke Desa Bedander. Serangan pemberontakan itu diawali dengan kabut tebal yang menyelimuti Majapahit.



Setelah menguasai Majapahit, Ra Kuti naik takhta menjadi raja. Tetapi tidak berlangsung lama, karena ketidakbecusan, terjadi kekacauan di mana-mana. Perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan rakyat diteror.

Saat rakyat Majapahit tengah mengalami penderitaan, Gajah Maja menyiapkan serangan balasan terhadap Ra Kuti. Pertama-tama, Gajah Mada membunuh Singa Parapen yang menjadi tetik sandi atau mata-mata dari Ra Kuti.



Kemudian, dia mengumpulkan pasukan Bhayangkara dan yang masih setia dengan Jayanegara, serta memanggil kepala pasukan yang tengah bertugas di Bali. Serangan Gajah Mada berhasil, Ra Kuti berhasil ditaklukan.

Setelah Kerajaan Majapahit diambil alih, Jayanegara beserta keluarganya kembali ke Majapahit dan melanjutkan tugas memimpin Kerajaan Majapahit. Demikian ulasan singkat Cerita Pagi ini diakhiri, semoga memberi manfaat.

Sumber Tulisan:
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content