Pemukulan Pengantar Jenazah Berujung Tawuran di Kota Makassar
Sabtu, 06 Juni 2020 - 16:47 WIB
MAKASSAR - Tawuran kembali terjadi di Jalan Kumala II, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel pada Sabtu (6/6/2020). Perang kelompok itu bermula dari pengadangan dan pemukulan dua bocah yang baru saja mengantar jenazah untuk dikuburkan.
Panit Reskrim Polsek Tamalate, Ipda Latif, menceritakan mulanya sejumlah warga mengantar jenazah warga dari Kampung Lepping. Setelah selesai penguburan, ada dua bocah yang tertinggal. Saat hendak pulang mereka diadang dan dipukuli oleh warga Jongaya.
Baca Juga: Tiga Malam Berturut-turut Kelompok Pemuda di Bontoala Tawuran
Bocah pengantar jenazah itu lantas mengadu kepada orang tuanya. Tidak berselang lama, warga Kampung Lepping melakukan balasan. Tawuran pun pecah. Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, anak panah dan petasan.
"Jadi mulanya itu ada bocah yang baru pulang mengantar jenazah tertinggal. Ia diadang dan dipukul. Kejadian itu lantas diadukan kepada orang tuanya yang kemudian menimbulkan cekcok dan akhirnya pecah tawuran," kata Latif, Sabtu (6/6/2020).
Latif menjelaskan pihaknya bergegas langsung ke lokasi kejadian setelah menerima laporan adanya tawuran. Kepolisian melakukan penyisiran dan mendapati sejumlah barang bukti berupa ketapel dan anak panah.
Tawuran melibatkan warga Kampung Lepping dan Jongaya sendiri diketahui bukan pertama kali. Kepolisian masih mencari tahu dugaan adanya provokasi yang memicu perang kelompok tersebut.
Adapun untuk mengantisipasi tawuran susulan, Latif menyebut pihaknya menyiagakan personel untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
Panit Reskrim Polsek Tamalate, Ipda Latif, menceritakan mulanya sejumlah warga mengantar jenazah warga dari Kampung Lepping. Setelah selesai penguburan, ada dua bocah yang tertinggal. Saat hendak pulang mereka diadang dan dipukuli oleh warga Jongaya.
Baca Juga: Tiga Malam Berturut-turut Kelompok Pemuda di Bontoala Tawuran
Bocah pengantar jenazah itu lantas mengadu kepada orang tuanya. Tidak berselang lama, warga Kampung Lepping melakukan balasan. Tawuran pun pecah. Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, anak panah dan petasan.
"Jadi mulanya itu ada bocah yang baru pulang mengantar jenazah tertinggal. Ia diadang dan dipukul. Kejadian itu lantas diadukan kepada orang tuanya yang kemudian menimbulkan cekcok dan akhirnya pecah tawuran," kata Latif, Sabtu (6/6/2020).
Latif menjelaskan pihaknya bergegas langsung ke lokasi kejadian setelah menerima laporan adanya tawuran. Kepolisian melakukan penyisiran dan mendapati sejumlah barang bukti berupa ketapel dan anak panah.
Tawuran melibatkan warga Kampung Lepping dan Jongaya sendiri diketahui bukan pertama kali. Kepolisian masih mencari tahu dugaan adanya provokasi yang memicu perang kelompok tersebut.
Adapun untuk mengantisipasi tawuran susulan, Latif menyebut pihaknya menyiagakan personel untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
(tri)
tulis komentar anda