Atap SMP Negeri 1 Cibeber Roboh, 8 Siswa Terluka dan Dilarikan ke Rumah Sakit
Selasa, 23 November 2021 - 18:53 WIB
LEBAK - Delapan siswa SMP Negeri 1 Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, harus dilarikan ke Puskesmas Cibeber, karena mengalami luka-luka tertimpa atap ruang laboratorium yang tiba-tiba roboh, Selasa (23/11/2021).
Saat kejadian, para korban tengah berada di ruang laboratorium untuk mengambil beberapa alat kesenian. Para korban mengalami luka di badan dan kepala. Sempat terjadi kepanikan, sesaat setelah kejadian abruknya atap bagunan sekolah tersebut.
Dalam tayangan video amatir, terlihat beberapa siswa berupaya keluar dari reruntuhan atap. Sebagian guru, juga terlihat mengevakuasi siswa yang mengalami luka-luka. Kepanikan juga nampak di ruang perawatan, sesaat setelah para korban tiba di Puskesmas Cibeber.
"Diduga atap sekolah sudah lapuk termakan usia, dan tak kuat menahan derasnya air hujan," ujar anggota Tagana Kabupaten Lebak, Bandi. Saat kejadian, para siswa tengah berada di ruangan laboratorium, untuk mengambil beberapa alat kesenian yang disimpan di ruangan tersebut.
"Saat kejadian, para siswa tengah berada di dalam ruang laboratorium. Tiba-tiba saja atapnya ambruk dan menimpa delapan siswa. Saat ini para siswa sudah di bawa ke rumah sakit dan puskesmas. Mereka umumnya mengalami luka-luka ringan," tuturnya.
Salah seorang siswa SMP Negeri 1 Cibeber, Syifa Ramadani mengungkapkan, para korban yang tertimpa reruntuhan atap ruang laboratorium tersebut, adalah adik kelasnya. "Kondisi atap ruangan itu memang sudah lapuk," ungkapnya.
Ruang laboratorium yang di bangun pada tahun 2007 lalu itu, kondisinya sudah tidak layak dan dalam tahap rencana untuk direhab. Namun belum sempat direhab, bangunan sekolah tersebut sudah ambruk dan menelan korban delapan siswa. Polisi tengah menyelidiki kasus ini, dan memasang garis polisi.
Baca Juga
Saat kejadian, para korban tengah berada di ruang laboratorium untuk mengambil beberapa alat kesenian. Para korban mengalami luka di badan dan kepala. Sempat terjadi kepanikan, sesaat setelah kejadian abruknya atap bagunan sekolah tersebut.
Dalam tayangan video amatir, terlihat beberapa siswa berupaya keluar dari reruntuhan atap. Sebagian guru, juga terlihat mengevakuasi siswa yang mengalami luka-luka. Kepanikan juga nampak di ruang perawatan, sesaat setelah para korban tiba di Puskesmas Cibeber.
Baca Juga
"Diduga atap sekolah sudah lapuk termakan usia, dan tak kuat menahan derasnya air hujan," ujar anggota Tagana Kabupaten Lebak, Bandi. Saat kejadian, para siswa tengah berada di ruangan laboratorium, untuk mengambil beberapa alat kesenian yang disimpan di ruangan tersebut.
"Saat kejadian, para siswa tengah berada di dalam ruang laboratorium. Tiba-tiba saja atapnya ambruk dan menimpa delapan siswa. Saat ini para siswa sudah di bawa ke rumah sakit dan puskesmas. Mereka umumnya mengalami luka-luka ringan," tuturnya.
Baca Juga
Salah seorang siswa SMP Negeri 1 Cibeber, Syifa Ramadani mengungkapkan, para korban yang tertimpa reruntuhan atap ruang laboratorium tersebut, adalah adik kelasnya. "Kondisi atap ruangan itu memang sudah lapuk," ungkapnya.
Ruang laboratorium yang di bangun pada tahun 2007 lalu itu, kondisinya sudah tidak layak dan dalam tahap rencana untuk direhab. Namun belum sempat direhab, bangunan sekolah tersebut sudah ambruk dan menelan korban delapan siswa. Polisi tengah menyelidiki kasus ini, dan memasang garis polisi.
(eyt)
tulis komentar anda