42 Mahasiswi Unud Jadi Korban Kekerasan Seksual, Rektor Tantang LBH Bali Buka-bukaan

Senin, 22 November 2021 - 20:10 WIB
Ilustrasi pemerkosaan. Foto: Istimewa/SINDOnews
DENPASAR - Rektor Universitas Udayana (Unud) Nyoman Gede Antara, angkat bicara terkait dugaan kekerasan seksual yang menimpa 42 mahasiswinya, seperti laporan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali.

"Kami minta LBH Bali lebih terbuka, memberikan kami data-data itu. Siapa nama pelakunya, kapan kejadian, siapa korbannya di mana kejadiannya," kata Antara kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Antara mengaku belum tahu banyak kasus itu, karana baru tiga bulan menjabat rektor. Apalagi kasus kekerasan seksual itu terjadi pada 2020.





Dia justru mempertanyakan laporan LBH Bali. Ia heran kasus kekerasan seksual bisa diketahui melalui kuesioner.

"Ini yang saya tidak mengerti. Kapan dilakukan, berapa populasinya, kemudian eror rate-nya berapa, validasinya bagaimana," ujar Antara.



Karena itu, dia meminta LBH membuka data. Karena di Unud terdapat 35 ribu mahasiswa, 1.700 dosen dan 1.600 tenaga pendidikan. Apalagi di laporan itu disebut empat staf kampus sebagai pelakunya.

Dia berjanji akan menindaklanjuti jika tahu orang-orangnya. "Prinsipnya, kami sangat terbuka dan akan tegas menyelesaikan kasus ini kalau memang by data," tandas Antara.



Sebaiknya, LBH Bali harus bisa mempertanggungjawabkan data. "Jika LBH Bali sampai memainkan data dengan bukti yang tidak nyata kami bisa melakukan perlawanan secara hukum," pungkas Antara.
(hsk)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content