Menipu Janjikan Ijazah Tanpa Kuliah, Oknum Dosen di Makassar Diburu Polisi
Jum'at, 19 November 2021 - 00:43 WIB
MAKASSAR - Jajaran Polsek Rappocini, Polrestabes Makassar mengungkap kasus dugaan penipuan bermodus menjanjikan ijazah tanpa kuliah. Pelakunya adalah oknum dosen berinisial Y.
Aksi tipu-tipu ini melibatkan oknum dosen wanita di salah satu universitas swasta di Makassar, bekerja sama dengan salah satu alumni di kampus tersebut.
Panit 2 Reskrim Polsek Rappocini, Ipda Ahmad S Hajar mengatakan, ada sembilan orang menjadi korban.
Pelakunya sejauh ini teridentifikasi dua orang, termasuk oknum dosen. Sementara satu pelaku lainnya telah diamankan, ialah wanita berinisial, TF (35).
TF diamankan petugas di kosannya kawasan Jalan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (17/11) sekira pukul 20.00 Wita. Bersama barang bukti kartu ATM yang diduga untuk menampung hasil tipuan. Para korban dimintai uang Rp8-10 Juta guna mendapat ijazah.
"Aksi penipuannya sudah kurang lebih satu tahun. Ada dua korban yang melapor karena tak kunjung menerima ijazah S1 yang dijanjikan para pelaku. Total korban ada 9 orang tamatan SMA, tidak pernah menempuh kuliah sama sekali," ucap Hajar di kantornya, Kamis (18/11).
Dia menambahkan, tersangka TF berperan sebagai pencari korban dengan iming-iming bisa memiliki ijazah tanpa kuliah. "Itu dilakukan atas suruhan oknum dosen yang DPO ini dengan janji iming-iming upah jika berhasil merekrut orang," paparnya.
Aksi tipu-tipu ini melibatkan oknum dosen wanita di salah satu universitas swasta di Makassar, bekerja sama dengan salah satu alumni di kampus tersebut.
Panit 2 Reskrim Polsek Rappocini, Ipda Ahmad S Hajar mengatakan, ada sembilan orang menjadi korban.
Pelakunya sejauh ini teridentifikasi dua orang, termasuk oknum dosen. Sementara satu pelaku lainnya telah diamankan, ialah wanita berinisial, TF (35).
TF diamankan petugas di kosannya kawasan Jalan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (17/11) sekira pukul 20.00 Wita. Bersama barang bukti kartu ATM yang diduga untuk menampung hasil tipuan. Para korban dimintai uang Rp8-10 Juta guna mendapat ijazah.
"Aksi penipuannya sudah kurang lebih satu tahun. Ada dua korban yang melapor karena tak kunjung menerima ijazah S1 yang dijanjikan para pelaku. Total korban ada 9 orang tamatan SMA, tidak pernah menempuh kuliah sama sekali," ucap Hajar di kantornya, Kamis (18/11).
Dia menambahkan, tersangka TF berperan sebagai pencari korban dengan iming-iming bisa memiliki ijazah tanpa kuliah. "Itu dilakukan atas suruhan oknum dosen yang DPO ini dengan janji iming-iming upah jika berhasil merekrut orang," paparnya.
tulis komentar anda