Kemenparekraf Latih Pelaku Wisata Kembangkan Konsep Halal Tourism
Selasa, 09 November 2021 - 17:05 WIB
BANDUNG BARAT - Kemenparekraf RI bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Kabupaten Bandung Barat (KBB), mendorong pelaku usaha menerapkan konsep wisata halal yang ke depan akan semakin menjadi tren para wisatawan.
Kepala Bidang Pariwisata, Disparbud, KBB, David Oot mengatakan, kawasan Lembang sebagai destinasi wisata banyak didatangi muslim traveller. Bukan hanya lokal tapi juga dari mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan negara timur tengah.
Baca juga: Banyak Pengusaha Nakal, Disbudpar Kota Bandung Minta Tempat Hiburan Punya Satgas COVID-19
"Konsep halal tourism ke depan pasti akan banyak dicari, sebab wisata kuliner akan jadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang, selain wisata alam," ucapnya di sela kunjungan lapangan ke Kampung Daun dalam kegiatan peningkatan inovasi dan higienis sajian kuliner di destinasi pariwisata, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, pada kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari industri pariwisata, rumah makan, resto, cafe, dan UMKM di bidang kuliner, diajak langsung melihat pengolahan bahan baku makanan yang higienis. Konsep halal juga mengharuskan bahan baku yang diolah bersertifikat halal.
"Kampung Daun adalah pilot project wisata halal di KBB, makanya para peserta pelatihan yang disupport Kemenparekraf dari DAK non fisik kami bawa ke sini," kata David.
Ketua Jurusan Kepariwisataan STP NHI Bandung, Wisnu Rahtomo menilai saat ini kuliner memang masih dijadikan pelengkap pada sebuah destinasi wisata. Namun ke depan kuliner bisa menjadi destinasi wisata utama ketika stakeholder terkait, dukungan dari pemerintah, infrastruktur, dan human capitalnya, saling berkolabirasi.
"Makanan menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan pariwisata. Oleh karenanya fasilitas makanan minuman dan higienis sajian kuliner menjadi hal terpenting dalam mewujudkan wisata halal," terangnya.
Public Relation Objek Wisata Farmhouse Lembang, Intania Setiati menilai, konsep wisata halal banyak dicari oleh wisatawan muslim. Biasanya mereka berasal dari negara yang mayoritas beragama Islam, sehingga itu jadi tantangan bagi pelaku usaha wisata untuk menghadirkannya.
"Adanya studi lapangan ini membuat saya tahu bagaimana menyajikan kuliner yang lezat, higienis, dan terjamin kehalalannya, sesuai dengan moto sapta pesona," kata dia.
Kepala Bidang Pariwisata, Disparbud, KBB, David Oot mengatakan, kawasan Lembang sebagai destinasi wisata banyak didatangi muslim traveller. Bukan hanya lokal tapi juga dari mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan negara timur tengah.
Baca juga: Banyak Pengusaha Nakal, Disbudpar Kota Bandung Minta Tempat Hiburan Punya Satgas COVID-19
"Konsep halal tourism ke depan pasti akan banyak dicari, sebab wisata kuliner akan jadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang, selain wisata alam," ucapnya di sela kunjungan lapangan ke Kampung Daun dalam kegiatan peningkatan inovasi dan higienis sajian kuliner di destinasi pariwisata, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, pada kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari industri pariwisata, rumah makan, resto, cafe, dan UMKM di bidang kuliner, diajak langsung melihat pengolahan bahan baku makanan yang higienis. Konsep halal juga mengharuskan bahan baku yang diolah bersertifikat halal.
"Kampung Daun adalah pilot project wisata halal di KBB, makanya para peserta pelatihan yang disupport Kemenparekraf dari DAK non fisik kami bawa ke sini," kata David.
Ketua Jurusan Kepariwisataan STP NHI Bandung, Wisnu Rahtomo menilai saat ini kuliner memang masih dijadikan pelengkap pada sebuah destinasi wisata. Namun ke depan kuliner bisa menjadi destinasi wisata utama ketika stakeholder terkait, dukungan dari pemerintah, infrastruktur, dan human capitalnya, saling berkolabirasi.
"Makanan menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan pariwisata. Oleh karenanya fasilitas makanan minuman dan higienis sajian kuliner menjadi hal terpenting dalam mewujudkan wisata halal," terangnya.
Public Relation Objek Wisata Farmhouse Lembang, Intania Setiati menilai, konsep wisata halal banyak dicari oleh wisatawan muslim. Biasanya mereka berasal dari negara yang mayoritas beragama Islam, sehingga itu jadi tantangan bagi pelaku usaha wisata untuk menghadirkannya.
"Adanya studi lapangan ini membuat saya tahu bagaimana menyajikan kuliner yang lezat, higienis, dan terjamin kehalalannya, sesuai dengan moto sapta pesona," kata dia.
(msd)
tulis komentar anda